Minggu, 27 April 2014

aksara Senja ku

bismillahirrohmanirrohiim...


Senja di Ujung Kulon saat Outing SD 5 SAI Cipedak

Bersama jingga yang makin menggulita, ada puzle-puzle kehidupan yang terbersit. Tentang cerita-cerita yang telah aku lalui hingga sekarang. Tentang belahan bumi yang Tuhan ridoi aku kunjungi. tentang keluarga yang menghujaniku aneka warna cinta, tentang karib yang menyemarakkan hari-hari, tentang suasana yang telah ku dokumentasikan dalam benak. Juga tentang Kasih sayang dan nikmat-nikmat NYA yang telah membersamaiku dan tak terdustakan. Semua terangakai bak aksara yang teramu dalam sebuah cerita, membuat pikiranku menjelajah, akal dan hatiku berkonspirasi membuat suatu protokoler yang seolah berhenti pada satu titik, terminal persinggahan.bak pengembara yang hannya mampir sesaat lalun kembali berkelana mengikuti langkah kakinya, begitulah Persinggahan, sebuah kebutuhanku saat ini, yang mengizinkanku menghirup udara segar, atau menikmati sapaan senja seraya duduk menyedot sekotak susu cokelat instan di sudut jendela kamar. mengecek ulang semua laku yang telah terlaksana, mengingat kembali kata-kata yang terlontar, mengevaluasi janji yang terabai atau amanah yang tercecer... membersihkan hati yang berdebu, menambal relung yang bolong agar kisah ke depan menjadi lebih bermakna, agar cerita dihari esok menjadi lebih berguna.


PadaMU yang memelukku erat dengan kebaikan, menghujaniku dengan nikmat tak terbendung, menemani dengan rahmat yang tak berhingga, memberkahi hidupku yang terus berjalan, perkenankanlah aku mengintip kitabMU, untuk menjawab sebuah tanya dalam diri sebagai pelengkap keimanan hakiki.


Kepada sebait nama yang tertulis di Lauhul Mahfuz, aku rinduu. semoga kita dipertemukan pada keimanan yang membaik,  dalam waktu yang berkualitas, pada kondisi yang optimal, pada mental yang matang dan pada suatu kehalalan.

Minggu, 20 April 2014

outing Kebumen part 2

bismillahirohmanirrihiim

ngelanjutin tulisan yang kemaren ah....

Rabu, 16 April
setelah anak-anak puas ngamatin ular liar yang melingkar, penjelajahanpun dimulai tepat setelah head lamp dinyalakan. goa Petruk ini masih sangat alami, belum mengalami perubahan. sekawanan kelalawar terbang hilir mudik. aroma khas kotoran kelalawar begitu menyengat walau baru berada di mulut goa yang ditemukan tahun 975 ini. lembab dan pengap begitu terasa. lantai yang berair lagi licin dan suara rintikan air di celah-celah bebatuan menambah kesan horor sang goa. stalaktit dan stalakmit yang terbentuk alami membuat goa terlihat waw.. batuan-batuanpun secara alami membentuk aneka patung. mulai dari katak, harimau kumbang, serigala, lelaki berjenggot, taman gajah, buaya, gigi, usus, otak, hingga batuan yang secara alami berbentuk seperti pocong.. hihi.... lumayan syerem. untung aku rame-rame cavingnya. kalo aku sendirian, horor beud.

anak-anak tampak menikmati perjalan ini, meski ada sedikit ketakutan di wajah mereka, tapi so far so good.. ga ada keluhan berarti. mereka justru antusias mengamati batuan-batuan tersebut. mencoba menganalisa jenis dan nama batuan dan mencari tahu kok bisa ya batuan itu terbentuk seperti itu. ada sebuah batuas yang dinamai batuan ayam telur, karena bentuknya seperti sarang ayam ketika bertelur. anak0anakpun secara bergantian mengambil posisi di batu tersebut seolah mereka seekor ayam betina yang sedang bertelur... lucunya melihat tingkah pola mereka. perjalanan pun diteruskan. semakin ke dalam semakin gelap, berair, licin dan pengap. oksigen mulai jadi rebutan. 

di tengah goa kami menemukan tempat yang lebih luas dari yang lain. sontak, Pak Ipul segera meminta semua penerangan dipadamkan. gelap yanng pekat, pengap dan panas mendominasi suasana. pada saat yang mencekam itu pak Ipul berkata: 
"coba bayangkan ketika kita telah meninggal, kita berada dalam kegelapan, kesempitan, dalam ruang pengap yang bau dan tidak menyenangkan. kita sendiri, ga ada teman, ga ada orang tua, ga ada guru, ga ada mainan, gadget, ga ada apapun dan siapapun, ga ada yang bisa kita bawa selain amal. renungkanlah!! sudah cukupkah bekal kita??. jika berada dalam goa yang luas saja kita tak sanggup, maka bagaimanakah ketika kita berada di dalam kubur?"
pertanyaan menggantung dari pak Ipul dijawab dengan menyalanya head lamp secara satu persatu. perlahan-lahan goa kembali terang, ku lihat anak-anak menyeka butiran bening di sudut matanya. semoga renungan ini membuat kami ingat mati dan bersemangat mengejar bekal "pulang kampung".

setelah sekian lama menyusuri goa, kamipun tiba kembali di mulut goa. kepuasan menghiasi wajah anak-anak. bahkan ada yang nyeletuk " seru banget, aku dapat ilmu banyaknih dari goa ini, inget mati juga. rugi banget kalo ga ikut"


setelah makan siang menjelang sore, perjalanan dilanjutkan ke benteng Vander Wijk Gombong. sayangnya, sampai di sana benteng dah tutup coz kami dah kesorean. rencana berkeliling benteng dan berenang di waterboom pun terancam gagal. lobi-lobi dengan petugaspun dijalankan. alhamdulillah, meski tak bisa berenang di waterboom kami tetap bisa masuk dan mengelilingi benteng.






anak-anak bersorak dan berlarian masuk. mereka mengamati satu persatu keadaan benteng, menaiki ayunan, jembatan, mainan anak hingga tank tempur dan meriyam yang terpajang di depang gerbang benteng vander wijk. setelah puas berkeliling dan foto-foto, kami memutuskan untuk pulang ke asrama Lipi. kegiatan hari ini ditutup dengan makan malam, sholat berjamaah dan murojaah QS Al-Qiyamah.

Kamis, 17 April

ada yang unik di Kebumen, dimana pasar hanya buka pada hari tertentu. satu kali dalam sepekan. dan kebetulan hari rabu adalah hari pasar. berbekal anggapan hari pasar dan pemikiran bahwa pasar buka dari dini hari (kek pasar-pasar di jakarta), maka setelah sholat subuh dan dzikir, kami mengunjungi pasar tersebut. niatnya mah mau beli oleh-oleh. namun apa daya, ternyata pasar belum buka. baru satu dua pedagang yang membuka lapaknya dan menyusun dagangannya. itupun penjual asesoris, perabotan dan kelontongan. cukup lama kami menunggu, yah... apa boleh buat karena jarum jam telah membentuk sudut 180 derajat diangka 6 dan 12 yang berarti waktu belanja usai, kamipun kembali ke asrama  walau tak mendapatkan apa yang ingin dibeli.

pukul 8 teng kami berkeliling LIPI, mengunjungi bengkel batuan, mengamati proses pengolahan batuan, mengunjungi museum LIPI dan mengikuti kuliah umum LIPI. seremonialpun selesai. agenda berikutnya adalah jelajah lapangan. melihat langsung batuan di alam. ada batu rinjang, batu alas samudera, selorondo dan batua-batuan lain yang tinggi menjulang. anak-anak terlihat sangat antusias. tebing batuan yang begitu tinggipun mereka panjat. tak terlihat rasa takut di wajah mereka. jika tidak didcegah, pastilah mereka telah sampai pada puncak batuan itu.
pengamatan di bengkel batuan LIPI Karangsambung

mengisi worksheet

mengisi worksheet

wawancara dengan Pak Segar

beberapa koleksi batuan di bengkel batuan LIPI Karangsambung

pengamatan ciri batuan

pengamatan ciri batuan

kuliah umum LIPI

penyerahan cenderamata oleh ketua kelas: AbdulAziz dan Fatih

pengamatan kerak bumi sebagai posisi awal batuan

Pengamatan Batu Rinjang



pengamatan batu Alas Samudera


setelah melewati sawah, sungai, perkampungan masyarakat tibalah kami di sebuah mesjid terpencil. mesjid sederhana nan bersih tapi sepi. baksos pun digelar tepat beberapa menit sebelum zuhur. takmir masjid menerima dengan terharu. tak lama kemudian waktu zuhur tiba. meski azan belum berkumandang, kami sholat zuhur di jamak qashar dengan ashar. dilanjutkan dengan makan siang. sekitar hampir jam satu siang azan zuhur baru berkumandang. "telat banget" bisik hatiku yang seolah terdengar oleh kepala sekolahku. beliau bertanya: "tau ga kenapa azannya telat?" kujawab dengan gelengan kepala, beliaupun menjelaskan bahwa orang-orang desa mayoritas bekerja sebagai petani. pekerjaan mereka baru selesai sekitar jam satuan, maka supaya bisa sholat berjamaah azan zuhurpun ditunda hingga waktu mereka berkumpul (sekitar jam 1-an). hemh.... satu sisi aku salut dengan semangat sholat jama'ah mereka. namun di sisi lain aku masih gagal paham dengan pengunduran azan hanya karena alasan tersebut.
Baksos ke masjid setempat


lanjut dah... dari baksos kami segera menuju sungai Luk Olo, sungai terpanjang di kota Kebumen. syungai inilah yang ditunggu anak-anak sebagai balas dendam kegagalan berenang kemarin. air yang cukup jernih dan arus yang bersahabat begitu menggoda. kamipun berenang di sungai itu. perang air dan lomba lempar batu terasa begitu mengasyikan. setelah mencari batu-batuan sesuai materi pelajaran, pesta sungaipun selesai. sayang karena waktu yang terbatas kenikmatan itu hanya bisa dirasakan 1 jam dan kamipun harus kembali ke asrama untuk bersih-bersih dan bersiap pulang ke Jakarta.
Pengamatan batuan di Sungai Lok Ulo


kami sampai di stasiun Kebumen jam 5 sore, sementara jadwal kereta jam 7 malam. ku manfaatkan waktu untuk mengecek kesehatan anak-anak, mengulang kembali packing mereka yang asal-asalan dan membagikan snack sore serta madu. setelah sholat maghrib yang dijamak qashar dengan isya. anak-anak berlarian ke sana kemari di stasiun. ada-ada saja permainan yang mereka ciptakan demi mengusir bosan saat menunggu. ga kerasa keretapun tiba. setelah mengatur posisi duduk dan barang-barang, kereta kami berjalan perlahan semakin lama semakin kencang. badanku telah lelah, begitupula dengan ke-5 guru lainnya, namun anak-anak tetap aktif seolah baterai mereka selalu full. ada saja tingkah polah yang mengocok perut atau mengerenyitkan dahi kami, namun bukan anak-anak namanya kalo kehabisan kata dan jawaban dari sergahan kami... setelah waktu menunjukkan jam 9 malam, kereta kami baru terasa hening. satu persatu mereka telah nyenyak ke alam mimpi. selamat tidur sayang, selamat tidur guru-guru mungilku. selamat tidur penyemangatku, esok bersama kita ketuk pintu gerbang Jakarta.
senja di Stasiun Kebumen

tertidur pulas



Sabtu, 19 April 2014

outing ke Kebumen part 1

bismillahirrohmanirrohim...

alhamdulillah tanggal 15-18 april ini aku mendapatkan kesempatan emas untuk mendampingi siswa-siswa SD 4 Alumi-Silika Sekolah Alam Indonesia Cipedak. banyak pelajaran berharga yang ku dapat dari outing kali ini. aku adalah guru SAI cabang Cibinong yang diminta mendampingi SAI Pusat untuk outing ke kebumen. sempat khawatir karena aku sama sekali belum kenal dengan para siswa, bisakah aku mendampingi mereka dengan baik, maukah mereka mengikuti intruksiku dan mendengar arahanku, bisakah mereka bekerjasama denganku....dan pertanyaan-pertanyaan lain mengitari benakku. alhamdulillah semua pertanyaan dan kehawatiranku hilang tak terbukti. mereka anak-anak yang manis, sopan, mudah diatur, intinya menyenangkan berada bersama mereka. 

Senin, 14 April
hari senin kami bermalam di sekolah. Kegiatan outing ini dibuka oleh Pa' Aziz selaku kepala sekolah SAI Pusat pada senin pukul 8 malam. setelah diberikan pengarahan anak-anak dibubarkan dan diminta istirahat di ruang IST, lantai 1 untuk putra dan lantai 2 untuk putri. sementara kami briefing untuk pemberangkatan besok.

Selasa, 15 April
Pukul 04.00 kami menuju stasiun pasar senen, sampai di sana sekitar pukul 05.00. setelah sholat subuh dan sarapan, tak lama kemudian kereta kami tiba.perjalananpun dimulai. kereta sawung galih menuju kebumen berangkat jam 7.10. satu gerbong isinya hanya kami, alhasil anak-anak bebas berlarian kesana kemari. mereka seakan ga ada cape'nya. tawa riang menghiasi gerbong kami. dan yang paling berkesan untuk ku adalah obrolan ku dengan mereka di gerbong ini

Reza: 3 jam lagi kita sampai. aku ga sabar deh pengen sholat zuhur. Kamu juga ga Ziz?
Aziz: iyalah, *sambil dengan begitu lancarnya mengutip hadits
me: apa tuh artinya Ziz?
Aziz: karena tuhanku adalah Allah
me: siapa yang ngajarin Ziz?
Aziz: ibu aku
Aziz: owh iya bu, kereta ini kan dipakenya tahun 1993
me : kok Aziz tau, tau dari mana?
Aziz : itu, aku lihat tulisan di tembok luar gerbong.. bu, Waktu kuliah ayahku punya bemo dua trus jualan buku.
Me: bemonya disewain?
Aziz: ga, ayah narik bemo sama jualan buku. Kuliahnya pake biaya sendiri
me: waw... Hebat ya ayah.
aziz: bu rima... Aku baru sekali ini loh naik kereta pake AC
me: emang biasanya Aziz naik apa? Pesawat?
Aziz: bukan, naik kereta ekonomi
me: *speachless.. Sekelas Zainudin Paru sang pengacara terkenal tetap hidup sederhana dan naik kereta ekonomi
sepanjang perjalanan Aziz menunjukkan perilaku yang baik, sering membantu teman dan guru, senang berbagi, dan wawasannya ituloh, wew.... Luas, banyak hal yang dia tahu dan ceritakan padaku. mulai dari sejarah hingga hal-hal terkini. Senangnya melakukan perjalanan dengan mereka. saat aku ingin ke toliet, aku bertanya pada Aziz, " Ziz toiletnya bersih ga? bau ga?" seketika itupula Aziz mengecek dua toilet yang ada di gerbong kami. beberapa menit kemudian Aziz datang sembari tersenyum ia berkata " yang bersoh yang sana bu, kalo yang ini ada pup nya, ibu ke toilet sana aja". aku menuruti sarannya dan segera menuju toilet yang dimaksud, namun tiba-tiba Aziz berjalan menyalip di depanku seolah membukakan aku jalan sambil berkata "minggir-minggir, ibu guru mau lewat".. Masya Allah, lagi-lagi aku dibuat terkesima dengan Abdul Aziz Arrantisi.
jajaran Tas saat tiba di stasiun Kebumen

makan siang begitu sampai di Stasiun Kebumen

armada yang membawa kami menuju Asrama LIPI
sampai di Kebumen waktu menunjukkan pukul 14.20. kami segera makan siang dan dilanjutkan dengan perjalanan menuju asrama LIPI karang sambung. pukul 15.45 kami sampai di asrama. setelah pembagian kamar, kami segera menjama' Qashar sholat zuhur dan asar. kegiatan hari ini ditutup dengan zikir Al-ma'tsurat.

Rabu, 16 April

pukul 4 pagi kami dibangunkan untuk bersiap sholat subuh, kultum dan disambung muraja'ah Qs Al-Qiyamah. stelah streching acara dilanjutkan dengan caving. dengan kostum lapangan lengkap sepatu boot, topi rimba dan head lamp, penjelajahanpun dimulai. Goa Jatijajar sebagai tujuan pertama kami.

Goa ini sudah tidak alami lagi. tangga-tangga sudah dibuat nyaman dengan warna-warni indah. tak jauh dari mulut gua, puluhan lampu telah terpasang indah menerangi jalan. di kanan-kiri gua terdapat patung-patung buatan manusia. patung-patung itu bercerita tentang legenda Lutung kasarung. perjalanan Goa Jatijajar ga butuh waktu lama, hanya 30 menit, itupun udah pake foto-foto dan dengerin pemandu cerita.

Di mulut Goa Jatijajar
dari Goa Jatijajar perjalanan dilanjutkan ke Goa Petruk. nah, goa ini beda banget sama goa Jatijajar. Goa ini masih sangat alami. letak goa yang di atas bukit membuat kami harus melewati 275 anak tangga. banyak anak-anak yang udah cape' dan kehabisan tenaga. di sinilah peran kami sebagai pendamping berfungsi. yupz...menyemangati dan memotivasi mereka untuk melanjutkan perjalanan. terekam dalam ingatanku dialog dengan Reza saat ia hampir mengurungkan perjalanan siang itu:
Reza: Haduh, aku udah ga sanggup nih bu, cape!!!
me: ayo Za, semangat. Kamu pasti bisa. Kitakan dah jauh2 ke sini
Reza: owh iya ya bu.... Ibu bener!.. Kalo ga karena ilmu, aku pasti ga sanggup nih bu
me: iya bang, kamu bener.. Allah akan meninggikan derajat orang2 yang berilmu
Reza: *sembari mempercepat langkahnya... Liat bu, itu mulut goa nya.. Subhanalloh, aku bisa dapat ilmu banyak banget nih di sini. Rugi banget kalo aku ga terusin jalannya.
Reza dan Aidan tiba di Goa Petruk
semangat mereka mencari ilmu Allah mengalahkan rasa lelah yang teramat sangat. semangat inilah yang membuatku makin termotivasi untuk terus belajar agar bisa berbuat lebih bagi sesama dan memberikan yang terbaik bagi murid-muridku.. thanks Reza, kau berikan aku semangat baru.


tiba di mulut Goa Petruk kami di sambut oleh Ular liar yang melingkar di akar pohon yang menghiasi mulut goa. bukannya takut dan menjauh, anak-anak malah mendekat dan mengamati demi menjawab rasa penasaran mereka.
sampe sini dulu yak, Insya Allah nanti dilanjut lagi petualang ke goa Petruk











Sabtu, 12 April 2014

hadiah dariku


bismillahirrohmanirrohiiim


"ayah..... pekan besok datang ke sekolahku ya, ada peringatan hari ayah di sekolah. datang ya yah. ya yah ya..." Ucap Faruq pada Salman sang ayah

"ehm.... " senyum sang ayah yang dipaksakan sebagai jawaban dari rengekan buah hatinya.

"jujur saja, aku sudah bosan untuk menghadiri acara-acara seperti ini. paling acaranya hanya begitu-begitu aja." bisik Salman dalam hatinya.

Faruq adalah anak bungsu Salman. tiga kakaknya yang kini sudah sekolah tingkat atas dan perguruan tinggi dulunya bersekolah di tempat yang sama dengan Faruq. dan tradisi hari ayah sudah sejak dulu dihadiri Salman. wajar saja jika ia bosan, apalgi usianya kini jauh berbeda dengan para ayah teman-teman Faruq. kontan hal ini membuat Salman enggan menghadiri acara itu.


setiap hari Faruq selalu meminta Salman untuk hadir ke acara hari ayah. tanpa bosan dengan kata-kata yang sama permintaan Faruq terdengar seperti rengekan di telinga Salman. belum Lagi Khansa sang istri yang juga ikut-ikutan membujuk Salman. dan.... dengan motivasi tak mau mengecewakan hati anak-istri, meski setengah hati dan malas Salman bersedia hadir ke acara itu.

"hore............., ayah datang, ayah datang" teriak bocak kelas 2 sekolah dasar itu riang.

hari yang dijadwalkanpun tiba. dengan langkah gontai dihiasi senyum yang dipaksakan Salman melangkah ke sekolah Faruq. Salman disambut oleh penerima tamu dan diminta mengisi form kehadiran. ia gerakan tangannya mengisi kolom demi kolom dengan tidak semangat. semangatnya semakin jatuh tatkala Salmat bertemu dengan para ayah teman-teman Faruq. "mereka masih muda-muda, aku jadi malu" teriak sudut hatinya yang minder.

"mereka semangat banget, maklumlah baru tahun-tahun awal, nanti-nanti juga bosen dan jenuh dengan acara ini" bisiknya membela diri.

acarapun berjalan lancar, satu per satu para siswa menunjukkan kebolehan mereka. ada yang membaca puisi, pantomim, bernyanyi atau performance lainnya sebagai bentuk persembahan pada sang ayah. waktupun berjalan, dan kini giliran Faruq naik ke pentas. 


sebelum memulai, Faruq meminta izin pada sang guru untuk menghadirkan pak Khalid guru Tahfidznya di sekolah. sang gurupun mengizinkan. 

"assalamualaykum warahmatulloh wabarakatu.... Faruq ingin tasmi surat Al kahfi di panggung ini, tapi karena waktu yang diberikan hanya 10 menit dan jumlah ayatnya 110, takut ga cukup. jadinya Faruq minta ustadz Khalid untuk mandu Fauq tami. Faruq akan baca ayat yang ustadz Khalid minta" sambutan Faruq singkat sebelum memulai aksinya yang disambut oleh tepukan tangan



ta'awudz dan basmallah telah diucapkan Faruq. Ustadz Khalid meminta Faruq membaca ayat 1, lalu dilanjutkan ayat 2, 3 dan seterusnya hingga waktu 10 menit tak terasa berakhir. semua terbius dengan suara tilawah Faruq yang mirip dengan  Qari cilik Muhammad Toha, maklum Faruq memang menyukai suara dan gaya qori cilik tersebut. suasana nampak begitu syahdu, tenang dan mengharukan, tak jarang para ayah menyeka sudut matanya menyaksikan penampilan Faruq. ketika Faruq menutup penampilannya, Sang pembawa acara bertanya kenapa Faruq memilih tasmi sebagai penampilannya. bukan benyanyi, puisi atau yang lain seperti yang dilakukan teman-temannya.

"waktu itu Ustadz Khalid cerita, siapa yang bisa menghafalkan Al-Qur'an akan bisa menghadiahi mahkota mutiara dan jubah kebesaran buat orangtuanya di syurga nanti. Faruq kan belum pernah kasih hadiah untuk ayah dan bunda, Faruq juga belum jadi anak yang sukses buat beliin ayah-bunda hadiah, jadi Faruq ngafalin Al-Qur'an aja biar ayah bunda dapat hadiah jubah dan mahkota dari Allah" Jawab Faruq polos.




jawaban Faruq nan polos itu membuat suara takbir bergema di ruangan sederhana itu. sontak Salman segera naik ke pentas dan memeluk erat Faruq, menciumi kepalanya dan mengucapkan permintaan maaf pada buah hatinya atas sikapnya yang setengah hati menghadiri acara ini. peringatan hari ayah kali ini adalah peringatan hari ayah terindah yang Salman hadiri selama ini. ia sujud syukur telah diangurahi anak secerdas dan sesoleh Faruq. tak henti-hentinya istigfar dan hamdalah terlantun dari mulutnya. ia merasa bersalah, betapa selama ini ia telah abay dengan urusan pendidikan agama anak-anaknya. ia bersyukur Allah telah menegurnya dengan begitu lembut dan santun. suasana makin bergemuruh. suara takbir terlantun membahana. air matapun banyak tertetes dari sudut mata para ayah.

satu persatu para ayah tersebut menyalami dan memeluk Salman serta mengecuk lembut kepala Faruq, mereka terkesan dan terharu menyaksikan pemandangan ini.

"terimakasih Rabbi, telah anugrahkanku permata berharga dan telah menegurku dengan lembut dan santun" ucap hatinya..


#belajar nulis fiksi sambil nyemangatin diri




dan... tentang rasaku

bismillahirrohmanirrohiim



huwaa............ dalam waktu beberapa jam saja ku mendapat kejutan yang tidak menyenangkan. kedua harapan ku semua sirna. bt, kecewa, galau. reaksi pertamaku. seharian kek nya bt bgt. ku kira itu manusiawi. semua orang yang harapannya sirna juga mungkin meraskan hal serupa. #pembelaan diri pada apa yg ku rasa. kalo dah gini, saatnya menasihati diri sendiri.


wahai diri, suatu pemaklumankah rasa seperti itu?? tergantung dari mana aku memandang. bisa dimaklumi jika itu merupakan reaksional awal, namun akan menjadi suatu masalah jika rasa tersebut bertahan lama.


kecewa, sedih, marah, bt, galau reaksi awal (semua) manusia ketika menerima suatu kesedihan, pupusnya suatu harapan atau hal-hal yang tak diinginkan lainnya. yang membedakan antara satu manusia dengan manusia lainnya adalah cara mereka memandang, mengemas dan mengendalikan semua rasa itu.

ada yang terlarut dalam kekecewaan, kesedihan atau keptus-asaan. dunia seakan berakhir. ada yang melampiaskan pada hal-hal negatif sebagai pelarian diri dari masalah, ada yang berusaha mengkondisikan diri dan berpikir hikmah serta solusi dari hal-hal tersebut. semuanya tergantung bagaimana cara kita memandang, dan iman sebagai pengendali utama. kembalikan semua pada-NYA, baca lagi ayat-ayat cinta-NYA, dan kitakan temukan jawaban dari permasalahn kita. monggo di cek di sini

ketika kita tetap berprsangka baik atas setiap kejadian, bersabar atas setiap ketentuan, rido dengan setiap keputusan, insya Allah kita akan mampu memandang dari sisi yang berbeda. kita akan temukan hikmah dibalik kejadian, bahkan mungkin solusi pun kita dapat. kreativitas akan berkembang. biasanya orang akan powerfull kalo kepepet, bahasa motivasinya The power of kepepet.

"...... boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui". (Al-Baqarah : 216)

bila kita bersabar dengan segala ketentuannya, bisa jadi hal yang ga kita harapkan terjadi malah buat kita makin dewasa, makin bijak dan cerdas dalam menyikapi hidup. bisa jadi kehilangan sesuatu adalah pintu bagi kita untuk mendapatkan yang lebih baik atau kehilangan sesuatu membuat dosa-dosa kita gugur.bisa jadi ketika kita rido dengan keputusannya yang tak sesuai mau kita, justru menaikkan derajat kita dihadapan-NYA. karena sesungguhnya Allah itu memberikan apa yang dibutuhkan hambaNYA, dan Allah ga pernah dzolim dengan hamba-NYA. 

butuh?? iya, Allah memberikan apa yg kita butuhkan. bukan apa yang kita mau, karena belum tentu yang kita mau adalah yang kita butuhkan. belum tentu yang kita mau baik bagi kita. belum tentu yang kita mau cocok untuk kita. karena kita ga pernah tahu apa yang terbaik untuk kita, apa yang cocok untuk kita.

teringat dengan sabda sang Nabi mulia "kelebihan seorang muslim itu adalah ketika diberi nikmat ia bersyukur dan ketika diberi ujian ia bersabar. dan keduanya baik baginya"

nikmat, kebahagiaan, kesenangan tak membuat kita ujub, jumawa, sombong apa lagi lupa diri. kesedihan, pupusnya harapan, kehilangan, musibah tak membuat kita berputus asa dari rahmat-NYA. wahai diriku, mari sikapi setiap kejadian dengan bijak. Syukur alhamdulillah untuk kejutan2 indah dan menyenangkan, jadikan ia-nya sebagai penyebab mendapatkan keridoan dan keberkahan.... Bersabar, ikhtiar, husnudzon, terus berdoa dan bekerja untuk kejutan yang memiliki makna berbeda. 

Kamis, 03 April 2014

Antara bersama dan kebersamaan

Bismillahirrohmannirrohiim...


takdirnya manusia adalah mahluk social, kata-kata yang diucapkan guruku sejak SD masih terus terngiang dalam limbik-ku. mahluk social, yah... artinya manusia ga bisa hidup sendiri. butuh bersama dan kebersamaan. Bersama dan kebersamaan, yup... dua kata serupa tapi hakikatnya beda. kali ini aku ingin mencercau mengenai bersama dan kebersamaan.

sunatullah penciptaan manusia adalah selalu hidup bersama. berkumpul, berkelompok dan saling berinteraksi. tapi hidup bersama ga selalu berarti membawa kebersamaan. ada pertemuan fisik, namun ada dinding jiwa yang membatasinya. ada interaksi tetapi minus ikatan hati. boro-boro ikatan jiwa, sentimen kemanusiaan yang paling mendasarpun sering absen.

hilangnya kebersamaan dipengaruhi oleh penyakit individualisme akut. apatis, ga peduli sama orang lain. orang cuma peduli sama dirinya sendiri. mirisnya, bahkan saat orang lain terancam dan membutuhkan pertolonganpun masih banyak yang cuek. banyak contoh yang bisa kita temui, salah satunya adalah diamnya seseorang ketika melihat orang lain yang akan menjadi korban copet di bis, padahal mereka dalam kondisi bersama. contoh lain adalah ketika aku pulang kuliah dan melewati jalan Margonda Depok, tiba-tiba aku ngeliat orang rame banget ngumpul, ada apa yak... ternyata mereka semua pada ngumpul ngeliat seorang wanita yang sudah tak bernyawa di pinggir jalan, mungkin korban kecelakaan. aku heran, kenapa tidak dibawa ke rumah sakit aja, kenapa harus pada nonton gitu, itukan bukan tontonan. yang lebih parahnya lagi malah dijadi-in objek foto. hadeuh.....

bersama dan kebersamaan tidaklah serupa. Bersama sekedar menandai pertautan fisik, sementara kebersamaan menjelaskan ikatan jiwa. kebersamaan akan membangkitkan rasa peduli satu sama lain. keselamatan orang lain keselamatan kita juga. banyak orang yang berdiam diri melihat kejahatan atau berdiam diri melihat musibah yang menimpa orang lain hanya karena takut dirinya terancam bahaya meskipun mereka berada dalam tempat yang sama.


bersama dan kebersamaan memang beda. bersama lebih berdimensi kuantitatif, sedangkan kebersamaan ada dalam ranah kualitatif. so... kualitas kebersamaan akan terukur sejauh mana seseorang mampu menciptakan kualitas hidup. redupnya kebersamaan akan diiringi melemahnya kualitas hidup. so benarlah sabda Sang Nabi yang menganjurkan kita hidup dalam jama'ah. berjama'ah bukan sekedar bersama, tetapi sejauh mana kita peduli dan mau menanggung beban sesama saudara seiman, layaknya hadits yang disabdakan oleh manusia mulia suri tauladan kita, 
"setiap muslim itu bagaikan satu tubuh, jika yang satu sakit maka yang lain juga merasakan sakit"

kebersamaan pada akhirnya adalah kebutuhan. berdiam diri bukanlah jawaban untuk keamanan, coz pagar sosial gimanapun juga akan lebih kokoh dari pagar beton. menyendiri dan berdiam diri juga bukan jawaban untuk ketenangan, karena rasa tak paralel dengan suasana.


semoga aku, kamu, mereka dapat mengasah sensitivitas dan kepedulian terhadap sesama. membangun kembali kebersamaan yang telah memudar . merajut kembali kepedulian yang terkoyak meski kita tidak berada dalam ruang yang sama, meski kita terpisah teritorial namun kita di"samakan" oleh status hamba Allah, karena kita sesama muslim adalah bersaudara. karena kita ummat muslim diciptakan sebagai rahmat bagi semesta alam. menebarkan cinta menciptakan kebersamaan

Selasa, 01 April 2014

menjadi keluarga Allah



Bismillahirrohmanirrohiim...







Ahad lalu aku mengikuti sebuah training menghafal Al-Quran semudah tersenyum yang diadakan oleh Kauny Quantum Memory.. Masya Allah, jadi membuka hati dan fikiranku. saatnya keluar dari kotak pikiran selama ini dan mulai membangun cita-cita baru. terutama tentang mati. yah... mati, karena semua yang bernyawa pasti mati. aku, kamu, dia, kalian, mereka berstatus sama CAMAT, CAlon MATi. Capres belum tentu jadi presiden, cagub belum tentu jadi gubernur, calon suami pun belum tentu jadi suami. tetapi calon mati, sudah pasti akan mati. dan.... kemanakah tujuan mu setelah mati??

kemanakah tujuanmu ketika mati???


ketika pertanyaan tersebut ditanyakan pada semua orang yang ditemui, pasti jawaban mereka adalah masuk syurga. begitupun ketika pertanyaan tersebut ditanyakan pada orang jahat, koruptor, perampok, atau pelaku kemaksiatan lainnya pasti jawaban mereka adalah masuk syurga. lalu apa yang istimewa dari kita (yang semoga Allah lindungi dari perbuatan maksiat) jika tujuan setelah mati sama-sama ingin masuk syurga???

dan.... pencerahan itu ku temukan. Apa cita-citamu setelah mati? dengan mantap ku jawab:

"aku ingin ketika mati dan ketika masa penghisaban telah selesai dan saatnya menuju kampung akhirat, semua pintu surga terbuka untuk ku masuki, mereka memanggil-manggil namaku, namun ku terus melangkahkan kakiku untuk terus naik dan naik, lalu aku akan masuk ke pintu yg bersebelahan dengan Sang Nabi, sehingga aku bisa menyapa beliau, memandang wajah beliau dan terus bercengkrama dengannya hingga aku lelah. Lalu Sang Rasul bertanya padaku "apa yg kamu inginkan wahai Rima?" dan dengan yakin ku jawab: "aku ingin bergandengan tangan denganmu sambil menuju kesinggasana Allah."

Kemudian aku dan Rasul bergandengan tangan menuju singgasana Allah, dan Allah menyapaku sembari tersenyum, "Ada apa wahai hamba-KU?". Aku akan menjawab, "aku ingin menyetorkan Kata-kata Cinta-MU yang telah ku hafal mulai dari Al-Fatihah hingga An-Naas,perkenankanlah duhai Rabbi. jika aku mampu, maka aku bisa menjadi keluarga Mu Duhai Tuhan yang Maha Mulia" 

itulah cita-citaku yang baru. meski hafalanku kini blang blentong, bolong sana sini, hafal yang baru yang lama hilang, namun cita-cita tersebut menghadirkan ruh baru, semanngat baru, ingin menjadi keluarga Allah di Syurga dan menghadiahi orang tuaku jubah kebesaran dengan hafalanku. perkenankanlah duhai Rabbi. mudahkan dan istiqomahkan aku dan saudara-saudaraku menjalaninya. mudahkan kami menghafal Firman-Firman MU. 

Masya Allah, indah nian jika hal itu menjadi kenyataan. jujur betapa merinding dan gemetarnya diri ini membayangkan cita-cita seindah itu. namun hal itu harus terus diusahakan dan diupayakan. bukankah kita boleh bercita-cita setinggi langit?? 

Dari Anas ra. Ia berkata bahawa Rasulullah Sallohu alaihi wassalam bersabda, "Sesungguhnya Allah itu mempunyai keluarga yang terdiri daripada manusia." Kemudian Anas berkata lagi: "Siapakah mereka itu wahai Rasulullah. Baginda menjawab: "Iaitu ahli Quran (orang yang membaca atau menghafal Al- Quran dan mengamalkan isinya). Mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang yang istimewa bagi Allah." 
Masya Allah, indahnya. Semoga kita semua termasuk keluarganya Allah, dan Allah selalu tunjukkan jalan bagi setiap hamba yang ingin mendekat dengan-NYA.