bismillahirrohmanirrohim...
alhamdulillah tanggal 15-18 april ini aku mendapatkan kesempatan emas untuk mendampingi siswa-siswa SD 4 Alumi-Silika Sekolah Alam Indonesia Cipedak. banyak pelajaran berharga yang ku dapat dari outing kali ini. aku adalah guru SAI cabang Cibinong yang diminta mendampingi SAI Pusat untuk outing ke kebumen. sempat khawatir karena aku sama sekali belum kenal dengan para siswa, bisakah aku mendampingi mereka dengan baik, maukah mereka mengikuti intruksiku dan mendengar arahanku, bisakah mereka bekerjasama denganku....dan pertanyaan-pertanyaan lain mengitari benakku. alhamdulillah semua pertanyaan dan kehawatiranku hilang tak terbukti. mereka anak-anak yang manis, sopan, mudah diatur, intinya menyenangkan berada bersama mereka.
Senin, 14 April
hari senin kami bermalam di sekolah. Kegiatan outing ini dibuka oleh Pa' Aziz selaku kepala sekolah SAI Pusat pada senin pukul 8 malam. setelah diberikan pengarahan anak-anak dibubarkan dan diminta istirahat di ruang IST, lantai 1 untuk putra dan lantai 2 untuk putri. sementara kami briefing untuk pemberangkatan besok.
Selasa, 15 April
Pukul 04.00 kami menuju stasiun pasar senen, sampai di sana sekitar pukul 05.00. setelah sholat subuh dan sarapan, tak lama kemudian kereta kami tiba.perjalananpun dimulai. kereta sawung galih menuju kebumen berangkat jam 7.10. satu gerbong isinya hanya kami, alhasil anak-anak bebas berlarian kesana kemari. mereka seakan ga ada cape'nya. tawa riang menghiasi gerbong kami. dan yang paling berkesan untuk ku adalah obrolan ku dengan mereka di gerbong ini
Reza: 3 jam lagi kita sampai. aku ga sabar deh pengen sholat zuhur. Kamu juga ga Ziz?Aziz: iyalah, *sambil dengan begitu lancarnya mengutip haditsme: apa tuh artinya Ziz?Aziz: karena tuhanku adalah Allahme: siapa yang ngajarin Ziz?Aziz: ibu akuAziz: owh iya bu, kereta ini kan dipakenya tahun 1993me : kok Aziz tau, tau dari mana?Aziz : itu, aku lihat tulisan di tembok luar gerbong.. bu, Waktu kuliah ayahku punya bemo dua trus jualan buku.Me: bemonya disewain?Aziz: ga, ayah narik bemo sama jualan buku. Kuliahnya pake biaya sendirime: waw... Hebat ya ayah.aziz: bu rima... Aku baru sekali ini loh naik kereta pake ACme: emang biasanya Aziz naik apa? Pesawat?Aziz: bukan, naik kereta ekonomime: *speachless.. Sekelas Zainudin Paru sang pengacara terkenal tetap hidup sederhana dan naik kereta ekonomi
sepanjang perjalanan Aziz menunjukkan perilaku yang baik, sering membantu teman dan guru, senang berbagi, dan wawasannya ituloh, wew.... Luas, banyak hal yang dia tahu dan ceritakan padaku. mulai dari sejarah hingga hal-hal terkini. Senangnya melakukan perjalanan dengan mereka. saat aku ingin ke toliet, aku bertanya pada Aziz, " Ziz toiletnya bersih ga? bau ga?" seketika itupula Aziz mengecek dua toilet yang ada di gerbong kami. beberapa menit kemudian Aziz datang sembari tersenyum ia berkata " yang bersoh yang sana bu, kalo yang ini ada pup nya, ibu ke toilet sana aja". aku menuruti sarannya dan segera menuju toilet yang dimaksud, namun tiba-tiba Aziz berjalan menyalip di depanku seolah membukakan aku jalan sambil berkata "minggir-minggir, ibu guru mau lewat".. Masya Allah, lagi-lagi aku dibuat terkesima dengan Abdul Aziz Arrantisi.
jajaran Tas saat tiba di stasiun Kebumen |
armada yang membawa kami menuju Asrama LIPI |
Rabu, 16 April
pukul 4 pagi kami dibangunkan untuk bersiap sholat subuh, kultum dan disambung muraja'ah Qs Al-Qiyamah. stelah streching acara dilanjutkan dengan caving. dengan kostum lapangan lengkap sepatu boot, topi rimba dan head lamp, penjelajahanpun dimulai. Goa Jatijajar sebagai tujuan pertama kami.
Goa ini sudah tidak alami lagi. tangga-tangga sudah dibuat nyaman dengan warna-warni indah. tak jauh dari mulut gua, puluhan lampu telah terpasang indah menerangi jalan. di kanan-kiri gua terdapat patung-patung buatan manusia. patung-patung itu bercerita tentang legenda Lutung kasarung. perjalanan Goa Jatijajar ga butuh waktu lama, hanya 30 menit, itupun udah pake foto-foto dan dengerin pemandu cerita.
Di mulut Goa Jatijajar |
Reza: Haduh, aku udah ga sanggup nih bu, cape!!!me: ayo Za, semangat. Kamu pasti bisa. Kitakan dah jauh2 ke siniReza: owh iya ya bu.... Ibu bener!.. Kalo ga karena ilmu, aku pasti ga sanggup nih bume: iya bang, kamu bener.. Allah akan meninggikan derajat orang2 yang berilmuReza: *sembari mempercepat langkahnya... Liat bu, itu mulut goa nya.. Subhanalloh, aku bisa dapat ilmu banyak banget nih di sini. Rugi banget kalo aku ga terusin jalannya.
Reza dan Aidan tiba di Goa Petruk |
tiba di mulut Goa Petruk kami di sambut oleh Ular liar yang melingkar di akar pohon yang menghiasi mulut goa. bukannya takut dan menjauh, anak-anak malah mendekat dan mengamati demi menjawab rasa penasaran mereka.
sampe sini dulu yak, Insya Allah nanti dilanjut lagi petualang ke goa Petruk
0 comments:
Posting Komentar