Minggu, 28 Agustus 2022

Perjalanan



Perjalanan membawaku pada posisi ini sampai detik ini. Dengan segala proses, emosi, rasa, penyikapan, perilaku, simpati, dan empati; hingga terbentuk karakter dan idealisme pada sebuah jati diri. Namun, aku perlu ingat; tak selamanya idealisme ku yang berlaku.

Perjalan membawaku pada tahap ini hingga waktu ini. Dengan segala diksi, frasa, kalimat, paragraf; sampai terbentuk sebuah narasi hidup. Tapi, aku perlu tahu; setiap insan pasti memiliki narasi yang berbeda, dan setiap narasi akan ada titik sebagai tanda akhirnya.

Perjalanan membawaku pada kondisi ini sampai masa ini. Dengan segala mendatar, menurun, menanjak, ada dan tanpa aral, berlubang, penuh cadas, lika-liku, ringan, berat, mudah, kadang rollercoaster; hingga terbentuk pertahanan dalam menjalaninya. Yang pasti, ada kalanya pilihan bukan bertahan, namun melepaskan.

Perjalanan membawaku pada fase ini hingga detik ini. Dengan segala pemikiran, sudut pandang, opini, parameter, dan indikator; hingga terbentuklah sebuah konsep. Tapi, aku perlu ingat: sebebas apapun konsep di kepala ku; tidak lantas melegitimasi konsep itu diterima, dipahami, dan dipraktikkan semua orang.

Perjalanan memang selalu ada cerita, selalu hadirkan kesan, selalu datangkan pesan; tapi terkadang tak semua mampu memaknainya. Hai Rim, sudah sampai mana perjalanan mu? Dan sampai di mana pemaknaan mu?

0 comments: