Sabtu, 02 Januari 2021

2020 itu ...


2020, tahun penuh cerita. Awal tahun dibuka dengan ujian penyakit non medis, fitnah, makar, penipuan, penghianatan, persekusi, pembunuhan karakter, dikudeta, dan "diamankan" hingga pandemic yang ga terasa sudah mau ulang tahun, dan masih banyak kisah yang lebih berat di luar sana. Betapa penderitaan di negara-negara konflik begitu menyayat hati, pun di negeri yang katanya gemah ripah loh jinawi ini. 

Dramatis sekali ya! Sepintas, bak sinetron. Tapi bukankah dunia ini memang panggung sandiwara? Hari ini dapat peran apa, esok peran yang berbeda. Tergantung sutradara. Dan kita adalah pemeran utama dalam kisah kita. Layaknya sebuah kisah, pasti ada ujung cerita. Jalani saja, nanti juga tuntas.

2020 juga menunjukkan banyak makna. Mana teman yang sejati, mana yang opurtunis. Mana yang tulus, mana yang modus. Siapa yang zalim, siapa yang berteriak zalim. Siapa dibunuh, siapa membunuh. Mulut lancang asal berbicara. Satu hal yang pasti, Gusti Allah mboten sare. Tertutupi atau terungkap, hanya masalah waktu.

Tak hanya kelabu, warna cerah juga berpendar di 2020. Paling ga, 1 target besar saya terwujud di 2020 ini. Dan yang terpenting, Allah selalu cukupkan nikmat bagi saya. Dan, apapun warnanya terima kasih diriku kamu sudah bertahan dan menyelesaikan 2020 dengan kadar yang seoptimal kamu mampu.

Wow bangetlah 2020, baik skala pribadi, lokal, nasional, dan mungkin internasional. Kalau kata ibuku, 2020 tahun yang ganas, hehe.

Dan kini 2020 usai, tergantikan 2021. Semoga Allah berkahi di awal, tengah, dan akhir tahun. Semoga Allah kabulkan segala yang terbaik untuk kita di tahun ini.

Dunia hanya  senda gurau (QS Al Hadid: 20), so... Jangan terlalu cinta sama dunia, supaya ga sakit ketika dunia 'berkhianat'.

"Dia hanya ngajak bercanda, seharusnya kita tertawa, bukan jatuh cinta".

0 comments: