Senin, 04 November 2019

Yang ku cari



Walau jauh dari kata sempurna, namun dialah yang  kucari. Dia seakan cerminan diriku. Terkadang lidah terasa kelu kala harus merespon semua cerita tentangmu yang nyaris serupa dengan ku. Mulai dari kau yang tak bisa berantakan, harus meletakan semua pada tempatnya, segala bentuk tugas, tanggungjawab, kewajiban-kewajibanmu di rumah, kesukaanmu terhadap museum, hingga selera mu pada buku bacaan. Dan kau tahu, kita sama-sama anak nomor dua dan memiliki profesi yang sama walau beda penugasan.

Dulu aku pernah berharap memiliki suami yang selembut Abu Bakr, setegas Umar, sedermawan utsman, dan secerdas Ali. Namun, aku malu. Apakah aku pantas bersanding dengan karakter seperti itu. Sedangkan aku hanya wanita akhir zaman yang penuh dosa, aib, dan sangat jauhu dari kata smepurna.

Entah mengapa, kini Allah pertemukanku dengan sosok yang ku cari. Ku saksikan lembutnya kau terutama pada ibumu, namun di satu sisi ku lihat betapa tegasnya dirimu. Hingga driver ojol di sekitar lembagamupun mengetahui itu. Dari cerita-cerita mereka, seringkali ku dengar betapa dermawannya dirimu. Akupun pernah menjadi salah atu orang yang kau traktir. Padahal siapalah aku. Di waktu lain, betapa ku kehabisan kata-kata mendengar betapa cerdasnya dirimu. Sejak berseragam merah-putih hingga bertoga, kau selalu menjadi yang terbaik. Hingga kinipun kecerdasanmu semakin terbukti. Masha Allah, dengan segala kekuranganmu sebagai manusia; namun ku saksikan kau begitu sempurna.

Aku tak tahu, apakah kau yang terbaik untukku atau bukan. Walau asa telah terbentuk, doa telah terlantun, namun tetap ku kuatkan hati ketika ketetapan Nya berbeda dengan inginku. Ku harap semesta mendukung inginku. Anganku, kaulah jawban dari semua doa dan pinta.

0 comments: