Minggu, 15 November 2020

Hai November ...


November menuju lebih separuh bulan, tapi masih ada sejuta harap yang ku gantungkan sebelum nantinya habis bergulir. Aku tak tahu mengapa masih saja berharap, meski semua sudah jelas tersirat. Aku tak mengerti, mengapa sulit nian berhenti, mengakhiri, dan beranjak pergi. Padahal, hadirpun tiada.

Masa bergulir tanpa rasa, tanpa bicara, tanpa cerita. Seenaknya ia terus melaju. Kini, menuju purnama ke-24 untuk sebuah jawaban yang belum tersampaikan, sementara aku masih menanti. Apakah purnama akan kembali berbilang?

November, cobalah tersenyum jangan terlalu terlihat begitu getir. Tak hendakkah kau sampaikan padaku? Tiadakah kau niat bukakan teka-teki? Ataukah aku masih harus diuji?

Padamu pemilik November; Aku rindu, hampir jemu aku menunggu berteman sendu yang makin kelabu ....

0 comments: