Senin, 30 Mei 2016

drama telah usai

alhamdulillah... segala puji kehadiratmu duhai Rabbi,  persembahan terakhir kelasku telah selesai. drama kisah Qorun itu telah terlaksana. hampir tiga pekan kami berlatih. dua kali tiap pekannya.

sempat merasa khawatir akan kelancaran drama ini. maklumlah,  sekolahku padat aktivitas. selesai satu kegiatan berlanjut kegiatan lainnya. jujur,  konsentrasiku pecah,  pikiranku penat dan limbikku bermain. untunglah Allah selalu kasih jalan agar hati tetap tenang.

pentas dramaku bertepatan dengan day camp anak-anak TK,  jadilah kamis dan jum'at kami bermalam di sekolah. kesempatan bermalam itu aku manfaatkan untuk membuat dekorasi drama bersama partnerku. alhamdulillah,  jum'at pukul 02.00 semua beres. bismillah... semoga anak-anak bisa tampil optimal nanti.
dekorasi panggung

subuh hari aku sudah mulai berjibaku bersama partner. merapihkan dan membersihkan kelas,  memasang dekorasi dan menata souvenir. pertunjukkan akan dimulai beberapa jam lagi. rasa itu semakin bertambah,  degup jantungku semakin kencang. pertanda sang jantung bekerja memompa darah lebih cepat.

satu per satu anak-anakku datang, mereka terkejut dengan dekorasi kelas. ada binar di mata mereka. Rabbi.... bahagia itu ada di sini. ketika menatap binar mata pada wajah polos mereka.

setelah jam Qur'an,  kami berlatih untuk yang terakhir. lengkap dengan latar,  kostum dan backsound. anak-anak terlihat mulai gugup. akupun demikian,  namun ku tak boleh tunjukkan rasa itu. ku regulasi emosiku. setelah ku merasa tenang,  ku regulasi anak-anakku. ku yakinkan pada mereka bahwa semua akan berjalan lancar dan mereka bisa.

waktu sudah menunjukkan pukul 09.00. instrumen musik dari Yiruma sudah terdengar. satu per satu penonton memenuhi kelasku. drama dimulai. anak-anakku mulai berlakon.
para pemeran drama

terdengar riuh rendah suara penonton, tepukan tangan serta tawa yang renyah. semoga mereka tampil optimal. bisik kalbuku.

waktu berjalan. 30 menit berlalu. mereka mulai membawakan lagu"uang" sebagai penutup. pertunjukkan selesai yang ditandai dengan salam penutup dari mereka.

tepuk tangan penonton membahana. "lagi-lagi" sorak penonton meminta drama dimainkan kembali. alhamdulillah... semua berjalan lancar. ku peluk anak-anakku dan mengucapkan terima kasih kepada mereka.

setelah istirahat,  makan snack dan bermain,  kami menonton bersama rekaman drama itu. kami evaluasi dan refleksi pementasan drama tersebut. alhamdulillah,  anak-anankku dapat mengambil pelajaran banyak dari drama tersebut.

aku tahu perasaanku,  sebenarnya ada rasa sedih dan takut kehilangan karena mereka akan naik kelas dalam hitungan pekan. itu artinya aku harus melepas mereka bersama orang lain. dan drama ini,  pembelajaran terakhir kami. semoga drama ini memberikan kalian pelajaran berharga yang bisa diaplikasikan dalam hidup.

faiza faroghtafansob wa ila rabbikafarghob. selesai satu kegiatan, bersiaplah dengan kegiatan selanjutnya. ayat tersebut selalu menyemangatiku di tengah padat merayapnya agenda sekolah. bersiap untuk agenda selanjutnya,  tarhib ramadhan,  UKK,  fun week,  wadah rapot,  rapotan dan mengisi Ramadhan tentunya. bismillah... semoga Allah memudahkan, aamiin

Sabtu, 28 Mei 2016

tahu isi itu belum selesai

sudah memiliki rasa sebelum bertemu,  itu yg kualami. maka ketika pertama ku lihat dirinya,  dada berdegup kencang. Rabbi... inikah dia? pertanyaan itu terus menghantui diri.

semakin hari rasa itu kian subur. semakin rajin pula ku bertanya pada Sang Maha Tahu,  benarkah dia orangnya? semakin sering pula dia hadir di mimpiku.

aku tak tahu,  mengapa dia menjadi demikian menarik bagiku. pun sebelum aku bersua dengannya. yang aku tahu,  aku hanya ingin terus bisa memandangnya. meski harus mencuri pandang.

rasa itu makin mendalam, kian hari perjuanganku makin berat untuk mengendalikannya. walau apapun yg ada dalam hati,  aku tetaplah harus profesional. bahkan lebih dari itu,  aku takut Tuhanku marah akan rasa yang belum waktunya. jadilah sore hari itu tangisku pecah. dadaku kian sesak. tak ku hiraukan pertanyaan teman2 yang nampak peduli denganku. tak mungkin ku ceritakan apa yang terjadi. aku malu!

ku mulai cari tahu tentang dirinya. ku lihat informasi terbaru dari sosial media miliknya. akupun berteman dengannya. hampir tiap hari kukunjungi sosial media miliknya,  hanya untuk mencari tahu informasi tentangnya. gerak geriknya selalu menjadi rasa ingin tahuku.

hari terus berlari,  aku mulai ragu dengan yakinku. namun mimpi yang kian jelas menghampiriku hampir tiap malam. ditambah beberapa kejadian. aku kembali berharap.keyakinanku kembali mantap.

aku mulai galau. aku terlalu cinta dengan lembagaku,  dan aku tak ingin meninggalkannya. akupun tak ingin lembagaku kehilangan orang sekualitas dia. seorang teman menyarankanku bercerita pada pimpinanku. mungkin beliau punya solusi. ah... tidaklah,  aku tak mau menambah beban pikiran beliau. belum tentu apa yang ku rasa ini benar. belum tentu mimpi2 itu adalah petunjuk. bisa jadi itu hanya anganku yang dimanfaatkan syetan. dan rasa yg ada dalam hati,  hanya kamuflase dari usia yang semakin bertambah namun dien belum tergenapkan.

perjuanganku terasa berat. coba kutepis semua rasa. coba ku acuhkan semua tentangnya. namun,  makin ku mendalam.

belakangan ku mulai curiga dengan sikapnya pada seorang teman. ku merasa,  dia memiliki rasa pada temanku. ku amati sosial media milik temanku,  semua status temanku diresponnya. Rabbi.... aku cemburu...... aku cemburu!! ingin rasanya teriakan itu kusampaikan padanya. sayang,  semua itu harus kupendam sendiri.

ternyata ujianku bertambah. ku harus kendalikan rasa,  kendalikan sikap dan profesionalitas, kendalikan hati yang berharap dan sekarang ditambah kendalikan cemburuku.

disuatu sore,  aku berkelakar dengan pimpinanku. beliau memberikanku sebuah teka-teki tentang tahu isi. jawaban dari teka teki itu sangat mendalam bagiku. deg.... sepertinya semesta berperan. apakah ini petunjuk bagiku bahwa memang keyakinanku selama ini salah. ah sudahlah... bisa jadi ini hanya kelakar renyah disore hari.

berjam berganti,  tanpa sadar di ruangan tinggal aku, pimpinan dan dia. kami bergurau dan bercanda riang. spontan ku berikan teka teki tahu isi itu padanya. Rabbi, aku tak bisa kontrol. emosiku bermain. teka teki itu bukan sekedar gurauan renyah bagiku,  itu adalah ungkapan hatiku padanya....bagiku urusan tahu isi itu belum selesai,  ku ingin dia tahu. namun kumalu dengan Tuhanku....

Selasa, 17 Mei 2016

lengangnya sekolahku

bismillahirrahmanirrohiim...

hari ini sekolah terasa sepi dan lengang. SD 3 sedang outing ke Anyer hingga 2 hari ke depan. benar ternyata,  baru terasa ketika tak di hadapan.

hari ini,  tak ku jumpai antrian panjang untuk berwudlu atau barisan rapi menuju mushola untuk shalat zuhur. hari ini pula tak ku dengar sapaan anak-anak untuk meminta izin berganti pakaian. hari ini tak pula ku dengar riuh rendah suara hafalan atau hentakkan kaki dari langkah-langkah yang menderap  menyentuh lantai kayu di atas kelas ku. lengang... benar-benar lengang.

personil Sd 3, sayang tak lengkap

untuk kalian yang di sana,  fiiamanillah. selamat menjejaki belahan lain di bumi Allah. selamat mentafakuri,  menggali dan memahami ilmu-ilmu Sang Pemilik ilmu. selamat menikmati liku-liku perjalanan. ku tunggu cerita kalian di sini..


Selasa, 10 Mei 2016

Andai dia tahu

Bismillahirohhmanirrohiim....

bilakah dia tahu
apa yang telah terjadi
semenjak hari itu
hati ini miliknya


mungkinkah dia jatuh hati
seperti apa yang kurasa
mungkinkah dia jatuh cinta
seperti apa yang ku damba


bilakah dia mengerti
apa yang telah terjadi
hasratku tak tertahan
tuk dapatkan dirinya


mungkinkah dia jatuh hati
seperti apa yang kurasa
mungkinkah dia jatuh cinta
seperti apa yang ku damba


Tuhan yakinkan dia
tuk jatuh cinta
hanya untukku
andai dia tahu

(Andai dia tahu, Kahitna)

mungkin ini postingan yang ga jelas dan ga guna di tulis, tapi cuma pengen nyanyi lagu itu aja. thats all

Senin, 09 Mei 2016

Solihah Mungil

Bismillahiroohmanirrohiim


solihah mungil...
sore ini aku menyapamu
walau dalam suasana nan tak kutuju
namun tetap senyum yang ku terima darimu


solihah mungil...
gemuruh hatimu menyapa kalbuku
peluk erat tubuhmu menyesakkan dadaku
tapi... kau tetap senyum sembari mengecup pipiku

solihah mungil...
masih terngiang ketika bunda dan abi mu mempertemukan kita pertama kali
dengan senyummu kau menyapaku kali pertama 3 tahun yang lalu
dan senyum itu tak pernah berubah hingga kini
meski kondisimu meluluh lantahkan benteng pertahananku

solihah mungil...
senja perlahan berlalu
berganti temaram yang beradu
namun bayang wajahmu membuatku ngilu
hingga sedan itu terus menderu

solihah mungil...
solihahlah engaku selalu
agar doa-doa suci mu mampu menembus langit
agar bunda tercintamu bahagia nun jauh di sana

solihah mungil...
ku doakan semoga tegarmu bagai batu karang
ku yakin, hidup adalah ujian
bersabrlah hadapi tantangan
meski peluk hangat itu tak akan pernah terganti
meski raga itu tak pernah kembali
meski rindu hanya mampu disimpan di kalbu

solihah mungil....
semoga telaga kautsar adalah tempat yang DIA pilihkan untuk kau bersama bundamu tercinta

solihah mungil...
sungguh aku mencintaimu karena Rabbku
maka senyummu adalah bahagiaku


sekitar tiga pekan sebelum kepergiang sang bunda
Solihah mungil
Gambar yang diberikan solihah mungil kepadaku saat takziah ke rumahnya sore ini