Bismillahirrohmanirrohiim
Sabtu-ahad tgl 25-26
oktober ini SAI pusat mengadakan outbound training for tentor dimana pesertanya
adalah beberapa rekan guru SAI dari
pusat dan cabang, dan aku salah satu diantaranya. Agenda yang banyak sementara
waktu yang ada terbatas, jadilah dua hari itu kami padat dengan kegiatan low
dan high impact, ada dua kegiatan yang sangat berkesan bagiku, yaitu Alcatraz
dan Excellent Flag.
Aku cerita tentang alcatraz dulu yak. Yups.... seperti
namanya yang kita tahu, Alcatraz merupakan nama penjara terkenal di negeri
Paman Sam. Cara mainnya yaitu peserta seolah olah menjadi napi yang mau
meloloskan diri dari penjara. Penjara dibuat dengan menghubungkan tali dengan tali hingga menjadi sebuah segi
empat, lalu segi empat tersebut digabung menjadi sebuah segi empat besar
yang berukuran 5 x 8 segi empat kecil
(ga bingung maksudnya kan?).nah, segi empat itu dibatasi oleh 2 tembok besar di
sisi kanan dan kirinya. Tugas peserta adalah satu per satu masuk ke dalam
penjara tersebut lalu meloloskan diri, rintangannya adalah ada bom tersembunyi
dari salah satu segi empat kecil. Kalo bom itu diinjak, maka peserta gagal dan
kembali bergabung dengan timnya dan menginformasikan dimanakah letak bom itu
berada. Jika peserta berhasil lolos dari jebakan dan melewati tembok, maka ia
sukses dan tidak boleh memberi tahu timnya, hanya boleh menunggu timnya di
balik tembok besar di sisi yang lain. Tapi jika salah satu dari timnya ada yang
gagal, maka peserta yang berhasil harus kembali ke timnya dan menyusun strategi
kembali untuk meloloskan diri. Kegiatannya dilakukan berulang hingga semua
peserta dalam tim tersebut berhasil lolos. Peserta hanya boleh melangkah ke
depan, ke belakang, samping kanan dan samping kiri. Ga boleh serong or
menyimpang. Tim dinyatakan menang bila seluruh anggota tim berhasil keluar dari penjara.
Banyak value yang bisa ku ambil dari games ini saat refleksi, ku coba merincinya dan menghubungkan dengan realita dan kehidupan nyata,
ternyata begitu mengena. Value yang bisa aku ambil yaitu:
1.
Try and eror
Berani mencoba, meski gagal ga masalah. Kata orang bijak kegagalan itu 50
% nya dari kesuksessan. Nah, dari gagal ini maka akan berusaha untuk mencoba
terus sampai sukses. Belajar dari kesalahan untuk mencapai tujuan
2.
Yakin dan percaya baik pada diri sendiri maupun
anggota tim.
Kek teori-teori yang ngebahas tentang manusia yang menyatakan manusia itu
mahluk individu sekaligus sosial. Secara individu, kita punya ciri khas,
karakter dan kapasitas yang berbeda dari orang lain, maka kita perlu rasa percaya
pada diri sendiri untuk bisa meng-upgrade diri. Kita butuh menanamkan rasa
percaya kalo kita juga bisa mencapai tujuan yang kita buat.
Sedangkan sebagai mahluk social, manusia ga bisa hidup sendiri. Dia butuh
pengakuan dari orang lain kalau dia bisa mencapai tujuannya. Dan bersinergi
dengan itu, manusia juga harus menumbuhkan rasa percaya pada orang lain –tim,
teman, saudara- bahwa rekannya bisa bekerja sama mencapai tujuan.
3.
Merekam, mengumpulkan dan menguji data
Semua informasi yang kita temui dalam hidup, ada baiknya direkam. Boleh dicatat,
divideokan, difoto or metode lainnya yang memudahkan kita untuk
mendokumentasikan data-data tersebut. Data-data ini bisa kita pakai sebagai
pedoman demi hidup yang lebih baik or mencapai tujuan hidup kita. Yang perlu
digaris bawahi adalah, ga semua data-data tersebut valid dan bisa kita jadikan
pedoman. Nah, di sinilah perlunya menguji data. Kalo emang data-data itu
relevan, maka kita pakai. Kalo ga relevan, ya segera cari dan perbarui data. *Ngomongin
data, jadi inget skripsi gw yang duduk manis dan dah lama ga gw sentuh,
hadeuh.... (abaikan kalimat terakhir, tapi tolong doain yak, biar skripsi gw
kelar dengan hasil terbaik, aamiin)
4.
Menyusun rencana dan strategi
Apapun kegiatan kita, apapun tujuan kita, menurutku rencana dan strategi
itu mutlak perlu, Supaya hidup menjadi terarah, terukur dan terjaga. Kita akan
lebih mudah mengevaluasi dan memperbaiki sesuatu kalo ada tuntunannya, nah...
bisa jadi rencana dan stretegi adalah tuntunan kita dalam melangkah (tapi tetep
yak, tuntunan dan pedoman utama itu Qur’an dan sunnah).
5.
Persamaan persepsi
Biasanya ini berlaku kalo kita bekerja dalam tim or rumah tangga *hayah...
kek nyang udah ngerasain berumah tangga aja gw*. Persamaan persepsi itu butuh beud, coz kl ga
gitu kita akan susah mengungkapkan maksud mencapai apa yang kita mau, coz apa
yang kita maksud, belum tentu sama dengan yang dipahami orang lain.
6.
Memvisualkan rencana or strategi
Awalnya gw ngawang-ngawang saat nyusun strategi coz hanya diomongin
duang. Tapi setelah digambarkan, maka terlihat terang benderang dan jelas, tim
pun cepet memahami maksud dan tujuan. So... kita akan lebih mudah melangkah.
7.
Target waktu
Sang Kekasih Allah pernah bilang kalo nikmat yang terlena itu adalah
waktu, dan waktu ga akan kembali lagi. Kalo kata Ali bin Abi Thalib, bagi umat
muslim waktu itu pedang. So... kalo kita ga berhati-hati maka kita akan
terluka. So... semoga kita termasuk orang-orang yang ga terlena oleh waktu, pandai menjaga setiap
detik dalam hidup kita agar tetap berada dalam ridhoNYA dan dapat
menyelesaikan sesuatu sesuai waktunya, dengan begitu tujuan akan lebih mudah
tercapai.
8. Buat plan A dan plan B dan seterusnya
Rencana cadangan itu perlu ternyata guys, kalo plan A ga berhasil maka
kita ga mati gaya, coz masih ada plan B yang kita buat untuk mencapai tujuan
hidup kita.
9.
Mengoreksi dan memperbaiki
Ga selamanya rencana dan strategi kita selalu benar. Adakalanya –dan mungkin
sering- justru malah salah. Dengan adanya koreksi, kita bisa lebih
meminimalisir resiko or masalah. Dengan adanya evaluasi kita akan lebih muda
move on dan mencapai tujuan hidup yang kita buat.
10.
Terkadang perlu mundur satu langkah untuk maju
beberapa lanngkah
Ga selamanya kita harus melangkah maju. Adakalanya kita perlu berbelok ke
kanan atau kekiri –namun ga boleh menyimpang, tetep berada pada jalurnya- or
terkadang kita juga harus mundur. Mundur untuk jeda men-charger diri. Mundur
selangkah untuk melangkah bahkan berlari 10 langkah.
11.
Berbagi
Mau ga mau berbagi itu perlu, butuh. Kita butuh berbagi, bukan orang lain
yang butuh kita bagi. Dengan berbagi kita jadi tau berapa sih kemampuan dan
kualitas kita. Dengan berbagi kita jadi tau seberapa besar nikmatNYA yang udah
kita dapet. Berbagi juga bisa menumbuhkan rasa saling peduli, sayang dan
menumbuhkan ikatan hati.
12.
Mengendalikan ego diri
Bumi mana yang ga kena hujan, manusia mana yang ga punya salah. Ga selamanya
pendapat kita benar. Ga selamanya orang harus mengikuti apa yang kita mau. Ga selamanya
orang harus mendengar setiap kata yang kita ucapkan. Adakalanya pendapata orang
lainlah yang benar. Adakalanya mewujudkan keinginan orang lain memberikan
kebahagiaan tersendiri. Adakalanya dengan mendengar kita justru dpat solusi dan
nilai lebih.
13.
Saling suport
14.
Berkorban
15.
Menanggung resiko
Hidup adalah sebuah resiko. Kitalah yang memilih mau lari dari resiko or
menanggung resiko untuk memperbaiki diri dan mendapatkan yang lebih baik.
16.
Berhati-hati
17.
Evaluasi
1 comments:
Oh, aku baru tahu itu nama penjara...
makasih kak infonya ... dan tips2 yang menambah ilmu.
apa kabar kak?
Posting Komentar