Setelah KBM KB-Rumput berakhir dan
tutup kelaspun selesai, sembari menunggu bang Hakim yang masih belajar, Najma
segera menuju kantor untuk bermain hewan-hewanan, kegiatan yang sejak Market Day lalu menjadi kesenangannya. Saat
Najma sedang asik-asik nya bermain, Raissa dating hendak mengambil perlengkapan
sholat yang tersimpan dekat kotak mainan. Tanpa sengaja Raissa melihat lego
yang bergambar wortel dan sayur-mayur. Raissa memberikan lego tersebut pada
Najma.
Raissa : “nih Naj, buat makanannya” sambil menunjuk
singa
Najma : “dia ga
mau makan” melihat Raissa sebentar, lalu kembali asik bermain
Raissa : “ini Najma, kasih makan dia biar sehat dan
kuat kalau makan sayur”
Najma : “dia ga
mau makan” tetap focus pada mainannya
Raissa : “Najma, kalau mau kuat dan sehat harus
makan sayur”
Najma : “iya, tapi sayur bukan makanannya, dia cuma
mau makan daging”
Raissa : “tapi makan sayur itu bikin kuat dan sehat”
Karena perdebatan
semakin memanas, akupun ikut campur dalam perbincangan mereka
Aku : “iya,
kakak benar makan sayur bias membuat kita sehat dan kuat, tapi ga semua hewan makan sayur. Singa diciptakan
Alloh hanya makan daging, jadi dia tidak bisa dan tidak suka makan sayur. Tidak
seperti manusia yang bias memakan sayur dan daging”
Raissa : “owh… begitu bu Rima, jadi singa ga bias makan sayur?”
Aku : “iya
kak, singa tidak makan sayur. Singa makannay daging karena gigi-gigi singa
adalah gigi taring”
Najma : “iya,
gigi taring untuk merobek makanan ya bu Lima (Rima - red)”
Aku : “iya,
Najama benar sekali. Gigi taring untuk merobek makanan, oke deh…. Kakak sekarang kakak sholat dulu ya, sudah ditunggu Pak
Ilham dan teman-teman”
Raissa : “oke!!”
Subhanalloh…. Ternyata pebincangan
ringan bersama mereka terekam dalam memorinya. Raissa yang biasa diceritakan
manfaat makan sayur ketika jam makan siang di sekolah, dengan kepolosannya
segera mengaplikasikan apa yang ia tahu, begitupun Najma, tetap tenang menjelaskan
pada Raissa. Anak-anak cerdas!! Kejadian ini memberikan banyak pelajaran
bagiku, diantaranya ketenangan Najma saat meluruskan Raissa, kemampuan
anak-anak dalam mengingat informasi-informasi yang mereka terima serta
pengingat bahwa jika memberikan informasi-informasi harus tuntas dan tidak
setengah-setengah karena anak-anak cenderung segera menarik kesimpulan
sederhana. Semoga kita selalu bisa saling mengingatkan untuk selalu memberikan
yang terbaik secara tuntas bagi mereka, generasi muslim yang cerdas.
5 comments:
Bu Lima...Saya mau dong makan sayur asem buatan bu Lima. Hehe...
Perbincangan yang seru uni ^^ Uni Rima ngajar di SD IT ya? *penasaran :D
Anak kecil benar-benar menyerap informasi secara cepat yah :) Jadi kangen masa kecil nih.. :')
Zahra.....
wew... akunya ga masak sayur asem, masaknya sambalado jengkol, mau ga?
aku ngajar di Sekolah Alam Indonesia de, bukan SDIT :)
Elsa....
ho'oh anak2 cepet banget menyerapnya, jadi tugas kita untuk slalu hati-hati menyampaikan informasi ke anak-ank nih :)
keren artikelnya, karena semua ada prosesnya
iyah.. semua beeproses. dan hasil tidak pernah menghianati proses
Posting Komentar