Bagir Adinoto namanya. Pertemuan
pertama sudah berhasil menarik hatiku,
makin kenal akupun makin terpikat. Bagir Adinoto, siswa pertama yang aku temui
dihari pertama ku bergabung dengan Sekolah Alam Indonesia. Bagir datang satu
jam sebelum kelas mulai, alhasil dia selalu datang paling awal dibanding teman-temannya.
Jika ada reward semacam Panasonic Award, aku yakin Bagir pasti
akan meraih kategori siswa in time.
Bagir Adinoto namanya. Bayi empat
tahun dengan perawakan tubuh gempal, kulit putih dengan pipi tembam yang
kemerah-merahan, alis tebal dan bulu mata yang lentik membuat ku makin betah
menatap dirinya, kadang aku tak tahan untuk tidak mencubit pipi lucunya,
menggelitiki perutnya atau mendekap erat tubuhnya. Ku yakin orang-orangpun akan
berpendapat dan melakukan hal yang sama dengan ku. Oh, Bagir…. Kamu lucu banget sih.
Bagir Adinoto namanya. Anak rajin
yang selalu bangun paling awal dibanding dengan kedua kakaknya, bahkan
terkadang Bagir lah yang membangunkan mama dan ayahnya untuk sholat subuh.
Bagir juga yang membantu sang mama membuat teh hangat dan sarapan untuk ayah
dan kedua kakaknya. Tak jarang Bagir juga sering membantu pekerja rumahnya
untuk menyapu dan mengepel lantai. Hemm…. Hebat ya, aku sampe terpana ketika
Bagir menceritakan hal ini padaku. Walau anak bungsu dan berasal dari kelurga
berada, Bagir bukanlah anak manja, malah menurutku Bagir sangat mandiri jika
dilihat dari usia dan kondisi keluarganya. Subhanalloh…. Bagir sudah ajari aku
ilmu kehidupan.
Bagir Adinoto namanya. Celotehannya
yang riang dan penuh semangat membuat ku semakin akrab dengannya. Terkadang Bagir
suka bercerita tentang hobi renang, kaos kaki dan baju baru yang dibeli mama, hamster
teman mas yang dimakan kucing, skuter
sebagai hadiah ulang tahunn ke-4 atau hal lain yang selalu diceritakannya
dengan mata berbinar dan ekspresi menggemaskan, belum lagi gerak tubuh yang
mengekspresikan cerita-cerita serunya membuat Bagir makin lucu dan
menyenangkan.
Bagir Adinoto namanya. Bocah
cerdas nan polos. Bagir cepat menagkap pelajaran-pelajaran yang diberikan dan
tak jarang Bagir membantu temannya untuk mengerjakan, mempraktekkan atau
mengajarkan pelajaran yang mereka terima. Bukan hanya untuk pelajaran di
sekolah yang dikuasai Bagir, Bagir juga tahu membedakan yang mana bebek jantan
dan betina. Sebelum KBM dimulai, setiap jenjang di sekolah kami punya piket memberi
makan bebek-bebek yang kami pelihara, dan pagi ini jadwal kelas ku (kebetulan saat itu
hanya aku dan Bagir)yang memberi makan bebek-bebek itu.
Aku : “wah… bebek-bebeknya makin besar ya, sepertinya yang paling besar itu bebek jantan deh.” Ucap ku sambil menunjuk bebek yang paling besarBagir : “bebek jantan itu paruhnya warna merah bu Rima, kalau bebek betina paruhnya yang lebih kehitaman.” Jawab Bagir yakinAku : “kok Bagir tahu, siapa yang kasih tahu Gir?” Tanya ku heranBagir : “iya, Bagir waktu itu dikasih tau om Oboy” ucapnya polos
Bukan hanya itu, bagir juga tau
bagaimana cara agar bebek-bebek peliharaan kami tidak bisa terbang. “ekornya
digunting bu Rima, biar bebek-bebeknya ga pada terbang” ucap Bagir suatu hari.
Bagir juga terampil membuat beraneka ragam bentuk tanah liat menjadi kerajinan
yang bagus dan bernilai seni. Wawasan baru lagi-lagi dihadiahi Bagir untuk ku.
Bagir Adinoto namanya. seorang
bocah yang peduli dan senang punya banyak teman. Suatu hari saat jam free play dimana Bagir dan
teman-temannya bermain di ply ground
dan saat itu matahari bersinar terik. Aktivitas permainan yang melelahkan
membuat mereka haus (atau paling tidak, Bagir yang merasakan haus), sambil
berjalan Bagir berkata, “botol minumnya lupa dibawa”. Seketika itu pula Bagir
menuju kelas dan membawakan botol minum milik semua teman-temannya ke play ground dengan bersusah payah. Saat aku
akan membantu sambil memujinya, Bagir berkata “Bagir haus bu, mau minum. Sekalian aja Bagir bawain botol minumannya biar pada bisa minum” Subhanalloh…. Bagir,
lagi-lagi kau ajarkan ilmu kehidupan padaku.
Bagir Adinoto namanya. bocah yang
sudah mengerti (dengan pemikiran sederhananya) bahwa meminta itu hanya pada
Alloh lewat doa-doa yang dipanjatkan. Suatu ketika aku bercerita tentang seorang
pengembala yang senang berbohong hingga kebohongannya terbongkar dan ia dijauhi
teman-temannya. Setelah selesai aku menjelaskan tentang hikmah cerita itu dan memberikan
beberapa pertanyaan, salah satunya pertanyaan mengenai siapakah yang ingin
punya banyak teman. Siswa-siswa mengangkat jari-jarinya. Pandanganku tertuju
pada Bagir yang tertunduk dan seakan
sedang bergumam lirih dan diakhiri dengan mengusapkan tangan ke mukanya. Tiba-tiba
Bagir berkata pada temannya Najma (bagir memanggilnya Dema = aDE najMA): “makanya
Dem, kita berdoa sama Alloh supaya teman kita di sekolah bertambah, supaya kita
punya banyak teman”. Subhanalloh…lagi-lagi Bagir mengingatkan bahwa meminta itu
hanya pada Alloh lewat doa-doa. Bagai sabda Sang Nabi yang mengajarkan untuk
memulai sesuatu dari diri sendiri kemudian mengajak orang terdekat. Bagirpun
melakukan itu, ia memulai berdoa terlebih dahulu, baru kemudian mengajak Najma
untuk berdoa meminta bertambahnya teman di sekolah.
Bagir Adinoto namanya. Berdekatan
dengannya (juga dengan siswa-siswa ku yang lain), membuatku menemukan ilmu-ilmu
kehidupan yang natural dan tulus. Ku yakin
cerita ini tidak akan terhenti sampai di sini. Pasti akan banyak kisah menarik
nan kaya akan ilmu dan hikmah yang akan ku temu bersama Bagir dan
teman-temannya. Yah… mereka guru-guru kecil yang mengajarkan dengan tulus dan
tanpa tendensi apa-apa. Maha Suci Engkau duhai Rabbi, maka Segala Puja dan Puji
yang tersembahkan hanya pada-MU yang telah mengizinkanku tergabung dalam
Sekolah Alam Indoneia (SAI) dan menganugrahiku Bagir beserta teman-temanya. Pekan ini, 5 pekan sudah aku bergabung dengan SAI, tapi begitu banyak hikmah dan
pelajaran yang telah ku terima, izinkan aku untuk terus menjaga niat hanya
karena-MU duhai Rabbi, agar aku terus bisa mengambil hikmah dari setiap
pelajaran yang ku dapat dan agar aku selalu bisa memperbaiki kontribusiku di
jalan ini. aamiin
3 comments:
datang dengan membawa senyuman :)
tetap semangat :D
Menginspirasi =]
Subhanallah..
ka Isnan....
selamat datang *menyambut dengan senyuman
insya Alloh tetap semangkA, SEMANGat Karena Alloh
ka elsa.....
iya ka, Bagir itu menginspirasi ku, :)
Posting Komentar