Minggu, 30 Juli 2017

Dido dan wudlunya Yoda

Siang itu seperti biasa si anak ganteng dengan semangat menghabiskan bekal makan siangnya. Dalam sekejap, tanpa menunggu lama, kotak nasi berwarna hijau itu kembali kosong muatan. Ia segera memunguti beberapa butir nasi yang berjatuhan, membersihkan meja dan meletakkan kembali pada tempatnya. Sudah hafal dengan urutan aktivitas, setelah makan siang adalah waktunya menyikat gigi, berwudlu,  dan ganti pakaian. Dengan segera ia turun ke bawah sembari membawa sikat gigi yang telah diolesi pasta gigi. Tap...tap..tap suara langkah kakinya bersentuhan dengan lantai kayu saung kelas kami.

Alhamdulillah, tahun ini si anak ganteng memiliki teman baru lebih banyak. Itu artinya, antrian wudlu akan lebih panjang dari tahun-tahun sebelumnya. Dengan sabar ia menanti. Waktu berjalan. Satu per satu teman sudah selesai, barisan semakin maju, antrian semakin memendek. Tibalah giliran Yoda, sang adik kelas 1 berwudlu.

Si ganteng yang biasa disapa abang Dido oleh adik-adiknya mengamati Yoda berwudlu. Penglihatannya tak beralih, pengamatan dilakukan dengan seksama. Hingga tiba pada suatu moment si abang menangkap wudlu adiknya belum sempurna. Dengan sabar dan lembut ia mengajari sang adik berwudlu hingga tuntas. 

Dido (berbaju hitam) mengajari Yoda wudlu
Masha Allah, inilah pembentukan generasi. Naik kelas artinya penambahan barisan batu bata hingga bangunan kokoh terbentuk. Guru di kelas selanjutnya bertugas menggiring dan melestarikan kebaikan yang sudah tertanam pada anak. Meninggikan susunan batu bata dari guru-guru sebelumnya, hingga karakter postif terbentuk dan semakin melekat pada setiap anak.

Saling mengingatkan dan berbagi kebaikan adalah salah satu iklim yang dibangun guna membentuk karakter positif. Ketika semua orang di sekolah melakukan hal yang sama, maka tanpa sadar hal tersebut akan melekat. Pun pada anak-anak. Kali ini Dido membuktikannya. Semoga karena bimbingan bang Dido, Yoda jadi bisa berwudlu dengan benar dan tertib. Semoga jariah kebaikan terus mengalir padamu bang Dido! Barakalloh bang Dido. Dan semoga kita diistiqomahkan untuk terus saling mengingatkan dan berbagi kebaikan, aamiin.

0 comments: