Kamis, 26 Januari 2017

Aku hanya mau bantu saja

Namanya Gavan, salah satu anak gantengku di SD 4 Ibnu Rusyd. Hari ini jadwal kami adalah life skill tali temali untuk mempelajari simpul mati,  pangkal, dan jangkar.  Ada yang berbeda dari pembelajaran hari ini bagi anak-anak SD 4. "Emak-bapaknya" tak mendampingi KBM. si bapak sedang mengemban tugas negara untuk survei lokasi OTFA, sedangkan saya; emaknya mendampingi kepala sekolah bertemu seseorang. Untunglah salah satu prinsip di sekolah kami yaitu anakku anakmu,  anakmu anakku. Alhasil, anak-anakku ku titipkan pada bu Jae -guru kelas SD 2- agar mereka tetap ada yang mendampingi (Dan pada prakteknya ternyata bukan hanya bu Jae yang mendampingi anak-anakku, tetapi juga bu Neli,  bu Dede,  bu Nina, pak Fatwa,  pak Yuda,  dan Pak Maul. thanks ya guys atas bantuannya).

Jadilah pagi tadi ajang kami berpamitan. Si bapak pamit pada anak-anak untuk pergi survei,  dan aku pamit pada anak-anak untuk tidak ikut life skill namun aku tetap berada di sekolah. Tak lupa ku sampaikan pada mereka untuk tertib,  "sami'na wa ato'na" pada Bu Jae,  serta jangan lupa untuk saling menolong dan mengingatkan. "iya bu" koor mereka menanggapi arahanku.

Sembari mengajak sang tamu berkeliling sekolah dan melihat kegiatan anak-anak, ku dapati Gavan mendekati area out bound. Ku lihat ia mengangkat salah satu bambu pada instalasi bamboo ladder saat seorang adik TK A sedang berada di atasnya. 
"abang,  hati-hati bahaya" ucapku spontan
"aku hanya mau bantu saja supaya dia bisa bu" ucapnya diiringi senyum mengembang.
"iya bu,  Gavan bantu Danis supaya bamboo laddernya seimbang dan tidak goyang" Pak Fatwa menambahkan.

Masha Allah,  kagumku padanya. ia mempraktekkan apa yang aku pesankan saat buka kelas, saling tolong menolong. sementara,  hampir saja aku salah sangka padanya. Ternyata istiqomah memandang sesuatu berdasarkan sudut pandang anak itu, cukup sulit. Ia akan terus diuji; konsistenkah aku atau tidak dalam menjalaninya. Terima kaaih ya bang,  atas teguran halusmu hari ini, atas kemurahan hatimu menolong adik kelasmu. Semoga Allah selalu tolong abang.

Sabtu, 07 Januari 2017

Pasrah




Kita diciptakan untuk tak pernah berhenti bercumbu dengan untaian doa
selagi langit masih setia menjadi kanvas-kanvas harapan
ketika waktu masih kuat berseteru dengan ikhtiar
Saat asa tertinggi berbingkai pasrah
yakinlah ketetapanNYA yang berkuasa
kehendakNYA yang bertahta

Sabar menjadi senjata penguat raga
Saat kehendak tak tercipta
syukur perbuatan penambah berkah
tatkala harapan terwujud dihadapan

Seiring silogisme yang bersinergi dengan iman
kita hanya bisa berupaya
tanpa kuasa menentukan sebuah pasti

Ketika kepercayaan itu utuh pada Sang Maha Penentu
maka apalah lagi yang harus kita khawatirkan

Kepadaku wahai diri dan kepadamu duhai saudaraku di kolong langit
mari pancarkan lagi senyum optimis agar dunia turut optimis membersamai merajut hari


Bismillah.... insya Allah, bila niat sudah lurus, melibatkan DIA dalam setiap lini kehidupan dan setiap titik keputusan yang diambil; semoga Allah hadirkan ketenangan, damaikan kegelisahan, sirnakan kegalauan.

"... tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu padahal itu baik bagimu,  dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (Al-Baqoroh: 216)


#oleh-oleh diskusi malam ini
#terima kasih atas pembelajaran dan hikmahnya
#semakin berasa diri ini tak berdaya tanpa NYA

Jumat, 06 Januari 2017

Bertegur sapalah, maka ku dapat pencerahan

Hari ini kembali menyapa si #hijauputih. Alhamdulillah bisa bertemu dengan beberapa orang hebat saat mengantri berkas.

Antrian di #Hijauputih

Seorang kakek berusia 75 tahun. Beliau pensiunan PNS Lemhannas. sudah sepuh memang, tapi fisiknya tetap terjaga. usia lanjut, kulit yang mulai tak sekencang dulu, rambut yang mulai memutih seluruhnya tak menjadi halangan beliau bersepeda. sejak muda beliau terbiasa berolah raga teratur. pun hingga kini, beliau masih sanggup berjalan kaki puluhan kilo atau bersepeda juga puluhan kilo. Beliau juga sanggup membonceng kedua cucunya dengan sepeda untuk mengantar atau menjemput sekolah. masha Allah, hebat. beliau juga mengaku tak punya keluhan berarti dengan kesehatannya. semakin terbuktilah bahwa olahraga teratur memang menyehatkan tubuh dan fungsi-fungsinya. tamparan buat saya yang malas berolah raga.

Ada lagi, bertemu dengan seorang wanita muda yang memiliki keluhan kesehatan sama dengan ku. awalnya beliau merasa sendiri, takut,  dan perasaan negatif lainnya. sampai suatu ketika  saat di #hijauputih ini beliau bertemu dengan orang-orang yang "bernasib" serupa. "akhirnya pandangan saya berubah mba, ternyata di luar sana banyak yang nasibnya sama. saya jadi semangat dan ga merasa sendiri. Alhamdulillah ya." Ucap nya membalas perbincangan denganku. Sayang, kami tak sempat melanjutkan perbincangan karena nomor antrianku sudah dipanggil petugas berseragam hijau.

setidaknya, obrolan ringan pagi ini menghadiahi dua hikmah:

  1. Kebiasaan berolah raga dan menjaga pola hidup itu memang bukan PHP. manfaatnya benar-benar terbukti. tetap sehat dan bugar diusia senja, tentunya dengan izinNYA. 
  2. Bersyukurlah dan keluarlah dari tempurungmu bila kau ingin membuka cakrawalamu. karena ternyata kita tidak pernah "menderita" sendiri,  masih banyak orang yang bernasib sama,  atau bahkan kita yang lebih beruntung. bertukar pengalaman dan berbagi kisah menghadiahi semangat baru. berbincang dengan orang-orang yang ditemui bisa memberikan energi positif pada diri dan bahkan ilmu baru. 


Well... semakin yakin,  apapun yang Allah berikan itu ga ada yang kebetulan atau sia-sia. semuanya syarat akan hikmah... Terima kasih Allah,  atas sapaan lembutMU hari ini.