Senin, 29 Agustus 2016

Barisan sepatu boot

Hari ini kami mendapatkan undangan menghadiri acara open house bioteknologi LIPI. beberapa spot telah disediakan panitia,  baik yang bentuknya pameran ataupun demo.

Kamipun sepakat membagi spot-spot tersebut sesuai jenjang kelas. ada spot memberi makan hewan sugar glider, budidaya jamur,  pengolahan mocaf,  panen garut,  hingga pembuatan keju mozarella dan lainya. aku dan Pak Aris Setyadika sepakat memilih pembuatan keju mozarella untuk SD 4 Ibnu Rusyd. bukan tanpa alasan, tetapi karena kebetulan hal tersebut sesuai dengan tema kami kali ini; Introduction to matter physics.

Setelah jam Bahasa Inggris,  aku dan pak Aris mengkondisikan anak-anak untuk segera berangkat ke LIPI. pukul 09.40 kami pun tiba.

Setelah menunggu beberapa menit,  kami segera menuju lab tempat demo pembuatan keju mozarella. ternyata peserta demo pembuatan keju mozarella tak hanya kami,  ada anak-anak dari sebuah SMPIT dan SMA di cibinong. wah... semoga anak-anak ku bisa mendapatkan banyak pembelajaran hari ini. pikir ku optimis.

Sebelum memasuki lab,  kami harus membuka alas kaki. ku minta anak-anak meletakkan sepatu boot mereka di suatu sudut teras. dengan sekejap mereka mengikuti arahanku. tak hanya itu, mereka meletakkannya dengan rapi.

Pembuatan keju mozarella memakan waktu hingga 3 jam. sudah hampir 90 menit kami melakukan kegiatan, hingga seorang anakku meminta izin ke toilet. ku dampingi ia mencari toilet. tak lama kemudian kami segera kembali ke lab. 

Sebelum masuk lab,  ada  dua orang siswa dari sekolah lain berseragam putih merah menatap susunan sepatu boot anak-anakku. ku amati gerak-gerik mereka. ku lihat salah satu dari mereka menggeleng-gelengkan kepalanya. akupun bertanya dalam hati maksud dari sikapnya.

Beberapa menit anak itu terdiam,  lalu berkata...
"rapi ya... yang lain berantakan".
 

Kemudian ia memasukkan kakinya pada salah satu sepatu boot anakku. ia kembali bergumam, namun aku tak mendengar apa kata-kata yang ke luar dari bibirnya. ia pakai sepatu boot itu sebentar,  lalu kembali meletakkan pada tempat semula. diamatinya kembali barisan sepatu boot itu.
"ehm... ga rapi kayak tadi" ucapnya merapikan kembali sepatu boot yang baru saja ia kembalikan. anak tersebut kembali menghampiri gurunya yang telah menunggu.


Aku termenung sesaat. Masha Allah, ternyata hal sekecil meletakkan sepatu dengan rapi bisa menjadi perhatian orang lain dan tanpa sengaja mengajak orang lain untuk melakukan hal serupa. semoga ini menjadi pengingat bagi kami untuk selalu meletakkan barang pada tempatnya dengan rapi.

2 comments:

raisya mengatakan...

bagus sekali artikelnya

Rima Aulia mengatakan...

terimakasih