Kamis, 18 Februari 2016

menjadi guru....

Menjelang malam, sepenggal kisah menyapaku. Kisah tentang seorang bapak yang telah berusia senja dengan semangat pagi.
Sutoyo nama beliau. Seorang guru nun di sudut negeri yang menerima siapapun yang ingin belajar. Tanpa pandang usia dan latar belakang, tanpa peduli jenjang pendidikan sang murid. Karena ternyata murid beliau tak hanya anak SD, SMP atau SMA. Bahkan hingga mahasiswa pun berguru pada beliau.
Yang menarik dari Pak Toyo adalah gaji yang beliau terima sejak tahun 2002 hingga saat ini dari setiap muridnya hanya Rp 10.000/bulan. Bahkan terkadang ada yang sama sekali tak membayar.
Sebenarnya banyak juga yang berniat memberikan pak Toyo lebih dari Rp 10.000/ bulan. Dengan bahasa yang sangat halus Pak Toyo menolak pemberian mereka. "Di mana ibadah saya" ucap Pak Toyo setiap kali diberikan 'ongkos' lebih oleh para muridnya.
Masha Allah... muliany hati beliau. Sikap beliau kembali mengingatkanku bahwa guru bukanlah sebuah profesi pencetak uang. Bahwa menjadi guru bukan semata karena gaji. Menjadi guru adalah wujud ibadah dan pengaplikasian ilmu yang telah Allah anugrahi. Menjadi guru adalah jihad dalam melahirkan generasi pemimpin yang berahlak mulia dan berkemampuan berfikir logis yang bermanfaat bagi ummat.


18 Febuari 2016, tepat 3 tahun ku tergabung di Sai Cibinong.... sejauh manakah dedikasiku sebagai seorang guru??? Apakah ku hanya guru bayar ataukah aku sudah menjadikan guru sebagai peluang ibadah dan jihadku.........