Minggu, 26 Oktober 2014

Ada apa dengan Alcatraz

Bismillahirrohmanirrohiim

Sabtu-ahad  tgl 25-26 oktober ini SAI pusat mengadakan outbound training for tentor dimana pesertanya adalah  beberapa rekan guru SAI dari pusat dan cabang, dan aku salah satu diantaranya. Agenda yang banyak sementara waktu yang ada terbatas, jadilah dua hari itu kami padat dengan kegiatan low dan high impact, ada dua kegiatan yang sangat berkesan bagiku, yaitu Alcatraz dan Excellent Flag.

Aku cerita tentang alcatraz dulu yak. Yups.... seperti namanya yang kita tahu, Alcatraz merupakan nama penjara terkenal di negeri Paman Sam. Cara mainnya yaitu peserta seolah olah menjadi napi yang mau meloloskan diri dari penjara. Penjara dibuat dengan menghubungkan  tali dengan tali hingga menjadi sebuah segi empat, lalu segi empat tersebut digabung menjadi sebuah segi empat besar yang  berukuran 5 x 8 segi empat kecil (ga bingung maksudnya kan?).nah, segi empat itu dibatasi oleh 2 tembok besar di sisi kanan dan kirinya. Tugas peserta adalah satu per satu masuk ke dalam penjara tersebut lalu meloloskan diri, rintangannya adalah ada bom tersembunyi dari salah satu segi empat kecil. Kalo bom itu diinjak, maka peserta gagal dan kembali bergabung dengan timnya dan menginformasikan dimanakah letak bom itu berada. Jika peserta berhasil lolos dari jebakan dan melewati tembok, maka ia sukses dan tidak boleh memberi tahu timnya, hanya boleh menunggu timnya di balik tembok besar di sisi yang lain. Tapi jika salah satu dari timnya ada yang gagal, maka peserta yang berhasil harus kembali ke timnya dan menyusun strategi kembali untuk meloloskan diri. Kegiatannya dilakukan berulang hingga semua peserta dalam tim tersebut berhasil lolos. Peserta hanya boleh melangkah ke depan, ke belakang, samping kanan dan samping kiri. Ga boleh serong or menyimpang. Tim dinyatakan menang bila seluruh anggota tim berhasil keluar dari penjara.

Banyak value yang bisa ku ambil dari games ini saat refleksi, ku coba merincinya dan menghubungkan dengan realita dan kehidupan nyata, ternyata begitu mengena. Value yang bisa aku ambil yaitu:

1.       Try and eror

Berani mencoba, meski gagal ga masalah. Kata orang bijak kegagalan itu 50 % nya dari kesuksessan. Nah, dari gagal ini maka akan berusaha untuk mencoba terus sampai sukses. Belajar dari kesalahan untuk mencapai tujuan

2.       Yakin dan percaya baik pada diri sendiri maupun anggota tim.

Kek teori-teori yang ngebahas tentang manusia yang menyatakan manusia itu mahluk individu sekaligus sosial. Secara individu, kita punya ciri khas, karakter dan kapasitas yang berbeda dari orang lain, maka kita perlu rasa percaya pada diri sendiri untuk bisa meng-upgrade diri. Kita butuh menanamkan rasa percaya kalo kita juga bisa mencapai tujuan yang kita buat.
Sedangkan sebagai mahluk social, manusia ga bisa hidup sendiri. Dia butuh pengakuan dari orang lain kalau dia bisa mencapai tujuannya. Dan bersinergi dengan itu, manusia juga harus menumbuhkan rasa percaya pada orang lain –tim, teman, saudara- bahwa rekannya bisa bekerja sama mencapai tujuan.

3.       Merekam, mengumpulkan dan menguji data

Semua informasi yang kita temui dalam hidup, ada baiknya direkam. Boleh dicatat, divideokan, difoto or metode lainnya yang memudahkan kita untuk mendokumentasikan data-data tersebut. Data-data ini bisa kita pakai sebagai pedoman demi hidup yang lebih baik or mencapai tujuan hidup kita. Yang perlu digaris bawahi adalah, ga semua data-data tersebut valid dan bisa kita jadikan pedoman. Nah, di sinilah perlunya menguji data. Kalo emang data-data itu relevan, maka kita pakai. Kalo ga relevan, ya segera cari dan perbarui data. *Ngomongin data, jadi inget skripsi gw yang duduk manis dan dah lama ga gw sentuh, hadeuh.... (abaikan kalimat terakhir, tapi tolong doain yak, biar skripsi gw kelar dengan hasil terbaik, aamiin)

4.       Menyusun rencana dan strategi
Apapun kegiatan kita, apapun tujuan kita, menurutku rencana dan strategi itu mutlak perlu, Supaya hidup menjadi terarah, terukur dan terjaga. Kita akan lebih mudah mengevaluasi dan memperbaiki sesuatu kalo ada tuntunannya, nah... bisa jadi rencana dan stretegi adalah tuntunan kita dalam melangkah (tapi tetep yak, tuntunan dan pedoman utama itu Qur’an dan sunnah).

5.       Persamaan persepsi

Biasanya ini berlaku kalo kita bekerja dalam tim or rumah tangga *hayah... kek nyang udah ngerasain berumah tangga aja gw*.  Persamaan persepsi itu butuh beud, coz kl ga gitu kita akan susah mengungkapkan maksud mencapai apa yang kita mau, coz apa yang kita maksud, belum tentu sama dengan yang dipahami orang lain.

6.       Memvisualkan rencana or strategi

Awalnya gw ngawang-ngawang saat nyusun strategi coz hanya diomongin duang. Tapi setelah digambarkan, maka terlihat terang benderang dan jelas, tim pun cepet memahami maksud dan tujuan. So... kita akan lebih mudah melangkah.

7.       Target waktu

Sang Kekasih Allah pernah bilang kalo nikmat yang terlena itu adalah waktu, dan waktu ga akan kembali lagi. Kalo kata Ali bin Abi Thalib, bagi umat muslim waktu itu pedang. So... kalo kita ga berhati-hati maka kita akan terluka. So... semoga kita termasuk orang-orang yang ga terlena oleh waktu, pandai menjaga setiap detik dalam hidup kita agar tetap berada dalam ridhoNYA dan dapat menyelesaikan sesuatu sesuai waktunya, dengan begitu tujuan akan lebih mudah tercapai.

8.      Buat plan A dan plan B dan seterusnya

Rencana cadangan itu perlu ternyata guys, kalo plan A ga berhasil maka kita ga mati gaya, coz masih ada plan B yang kita buat untuk mencapai tujuan hidup kita.

9.       Mengoreksi dan memperbaiki

Ga selamanya rencana dan strategi kita selalu benar. Adakalanya –dan mungkin sering- justru malah salah. Dengan adanya koreksi, kita bisa lebih meminimalisir resiko or masalah. Dengan adanya evaluasi kita akan lebih muda move on dan mencapai tujuan hidup yang kita buat.

10.   Terkadang perlu mundur satu langkah untuk maju beberapa lanngkah

Ga selamanya kita harus melangkah maju. Adakalanya kita perlu berbelok ke kanan atau kekiri –namun ga boleh menyimpang, tetep berada pada jalurnya- or terkadang kita juga harus mundur. Mundur untuk jeda men-charger diri. Mundur selangkah untuk melangkah bahkan berlari 10 langkah.

11.   Berbagi

Mau ga mau berbagi itu perlu, butuh. Kita butuh berbagi, bukan orang lain yang butuh kita bagi. Dengan berbagi kita jadi tau berapa sih kemampuan dan kualitas kita. Dengan berbagi kita jadi tau seberapa besar nikmatNYA yang udah kita dapet. Berbagi juga bisa menumbuhkan rasa saling peduli, sayang dan menumbuhkan ikatan hati.

12.   Mengendalikan ego diri

Bumi mana yang ga kena hujan, manusia mana yang ga punya salah. Ga selamanya pendapat kita benar. Ga selamanya orang harus mengikuti apa yang kita mau. Ga selamanya orang harus mendengar setiap kata yang kita ucapkan. Adakalanya pendapata orang lainlah yang benar. Adakalanya mewujudkan keinginan orang lain memberikan kebahagiaan tersendiri. Adakalanya dengan mendengar kita justru dpat solusi dan nilai lebih.

13.   Saling suport

14.   Berkorban

15.   Menanggung resiko

Hidup adalah sebuah resiko. Kitalah yang memilih mau lari dari resiko or menanggung resiko untuk memperbaiki diri dan mendapatkan yang lebih baik.

16.   Berhati-hati
17.   Evaluasi


1 comments:

Annur Shah mengatakan...

Oh, aku baru tahu itu nama penjara...

makasih kak infonya ... dan tips2 yang menambah ilmu.
apa kabar kak?