Minggu, 05 Mei 2013

Singa yang makan sayur



Setelah KBM KB-Rumput berakhir dan tutup kelaspun selesai, sembari menunggu bang Hakim yang masih belajar, Najma segera menuju kantor untuk bermain hewan-hewanan, kegiatan yang sejak Market Day lalu menjadi kesenangannya. Saat Najma sedang asik-asik nya bermain, Raissa dating hendak mengambil perlengkapan sholat yang tersimpan dekat kotak mainan. Tanpa sengaja Raissa melihat lego yang bergambar wortel dan sayur-mayur. Raissa memberikan lego tersebut pada Najma.

Raissa   : “nih Naj, buat makanannya” sambil menunjuk singa
Najma  : “dia ga mau makan” melihat Raissa sebentar, lalu kembali asik bermain
Raissa   : “ini Najma, kasih makan dia biar sehat dan kuat kalau makan sayur”
Najma  : “dia ga mau makan” tetap focus pada mainannya
Raissa   : “Najma, kalau mau kuat dan sehat harus makan sayur”
Najma  : “iya, tapi sayur bukan makanannya, dia cuma mau makan daging
Raissa   : “tapi makan sayur itu bikin kuat dan sehat”
Karena perdebatan semakin memanas, akupun ikut campur dalam perbincangan mereka
Aku       : “iya, kakak benar makan sayur bias membuat kita sehat dan kuat, tapi ga semua hewan makan sayur. Singa diciptakan Alloh hanya makan daging, jadi dia tidak bisa dan tidak suka makan sayur. Tidak seperti manusia yang bias memakan sayur dan daging”
Raissa   : “owh… begitu bu Rima, jadi singa ga bias makan sayur?”
Aku    : “iya kak, singa tidak makan sayur. Singa makannay daging karena gigi-gigi singa adalah gigi taring”
Najma  : “iya, gigi taring untuk merobek makanan ya bu Lima (Rima - red)”
Aku    : “iya, Najama benar sekali. Gigi taring untuk merobek makanan, oke deh…. Kakak sekarang kakak sholat dulu ya, sudah ditunggu Pak Ilham dan teman-teman”
Raissa  : “oke!!”

Subhanalloh…. Ternyata pebincangan ringan bersama mereka terekam dalam memorinya. Raissa yang biasa diceritakan manfaat makan sayur ketika jam makan siang di sekolah, dengan kepolosannya segera mengaplikasikan apa yang ia tahu, begitupun Najma, tetap tenang menjelaskan pada Raissa. Anak-anak cerdas!! Kejadian ini memberikan banyak pelajaran bagiku, diantaranya ketenangan Najma saat meluruskan Raissa, kemampuan anak-anak dalam mengingat informasi-informasi yang mereka terima serta pengingat bahwa jika memberikan informasi-informasi harus tuntas dan tidak setengah-setengah karena anak-anak cenderung segera menarik kesimpulan sederhana. Semoga kita selalu bisa saling mengingatkan untuk selalu memberikan yang terbaik secara tuntas bagi mereka, generasi muslim yang cerdas.

5 comments:

Anonim mengatakan...

Bu Lima...Saya mau dong makan sayur asem buatan bu Lima. Hehe...

Perbincangan yang seru uni ^^ Uni Rima ngajar di SD IT ya? *penasaran :D

Unknown mengatakan...

Anak kecil benar-benar menyerap informasi secara cepat yah :) Jadi kangen masa kecil nih.. :')

Rima Aulia mengatakan...

Zahra.....
wew... akunya ga masak sayur asem, masaknya sambalado jengkol, mau ga?

aku ngajar di Sekolah Alam Indonesia de, bukan SDIT :)

Elsa....
ho'oh anak2 cepet banget menyerapnya, jadi tugas kita untuk slalu hati-hati menyampaikan informasi ke anak-ank nih :)

rinda septiani mengatakan...

keren artikelnya, karena semua ada prosesnya

Rima Aulia mengatakan...

iyah.. semua beeproses. dan hasil tidak pernah menghianati proses