Sabtu, 11 Mei 2013

Alloh menyapaku dengan lembut.

Bismillahirrohmanirrohiim....

Hari ini istimewa? mengapa begitu, yup...selain karena hari jum'at, hari ini istimewa karena Alloh mengajarkanku dengan santun dan menegurku dengan lembut.

Berawal dari obrolan pagi bersama Kepsek tentang hak Alloh yang tidak ditunaikan. Jika kita menunda hak-hak Alloh, maka Alloh punya cara untuk mengambil hak-NYA. beliau bercerita karena menunda beberapa hari dari jadwal biasanya dalam memberikan hak Alloh karena ada sesuatu yang didahulukan (dan sebenarnya bukan suatu prioritas) maka ia harus membayar dengan jumlah yang lebih besar.

Cerita lain rekan kerjaku adalah suatu pagi dia menabrak anak sekolah di jalan raya, alhasil beliau harus bertanggung jawab dari segi pengobatan hingga anak tersebut pulih. setelah diingat-ingat, beliau baru ngeh kalau ada kewajiban yang belum tertunaikan, ada hak Alloh yang belum diberikan, maka Alloh mengambilnya dengan cara lain.

Sayangnya dua cerita penuh hikmah itu tak terlalu berbekas dalam memoriku, bak angin lalu, akupun segera lupa setelah beraktivitas seharian. dan baru kembali teringat ketika Alloh menyapaku dengan lembut.

Hari ini perjuanganku untuk UTS benar-benar dahsyat.berangkat dibawah guyuran hujan menjelang maghrib  dengan alibi takut terlambat ikut UTS, dan ternyata ban motorku kempes. segera ku cari tukang tambah angin. bengkel pertama anginnya kosong, jalan lagi mencari bengkel ke-2, alhamdulillah ada anginnya walau harus menunggu beberapa menit karena ternyata anginnya tak cukup untuk mengisi ban-ku. sembari menunggu angin terisi, terdengar jelas kumandang azan dari masjid tepat di sebelahku. aku tak terlalu peduli dan tetap memilih meneruskan perjalananku. "sholat di kampus aja nanti" ucapku dalam hati.

Aku pun melanjutkan perjalananku, tiba-tiba motorku berhenti, mogok!!. huft..... "ada-ada aja, lagi nguber waktu juga" keluhku dalam hati. ku starter berulang-ulang, alhamdulillah nyala. aku pun kembali melanjutkan perjalanan, dan ternyata motorku mogok lagi. kejadian ini berulang beberapa kali. yang lebih parahnya lagi adalah, beberapa kali motorku mogok, tepat dibelakangku ada motor lain dan ketika aku melewati jalan Juanda hendak menyebrang ke jalan Margonda motorku kembali mogok, kali ini truk besar berada tepat dibelakangku. alhasil klakson nyaring berteriak mengagetkan dan omelan sopir pun jadi pelengkapnya. huft..... "siapa juga sih yang mau mogok di tengah jalan gitu, biasa aja dong ga usah pake marah, emang ini sengaja apa" batang otakku membela. lagi-lagi aku belum terketuk kalau kejadian ini karena aku melalaikan hak Rabb ku, meski hati kecilku menuntut untuk sholat magrib segera, namun kalah oleh egoku.

Memasuki stasiun pondok cina, alarm kereta berbunyi dan semua kendaraanpun berhenti, tiba-tiba motorku mogok lagi, kali ini ditambah ban bocor, astagfirulloh, ada-ada aja nih. gerutuku sesaat. setalah clingak-clinguk akupun menemukan tempat tambal ban, segera ku dorong motorku ke sana. kali ini ku putuskan untuk segera sholat maghrib di masjid kampus Gunadarma. karena terburu-buru dan khawatir telat, baru melangkahkan kaki dari bengkel, aku hampir saja terpeleset. astagfirulloh.... kalau tidak karena Alloh yang menembalikan keseimbanganku mungkin aku sudah jatuh. ternyata terburu-buru benar-benar temannya setan ya, hingga tidak fokus dengan sekeliling. segera ku istigfar berkali-kali sembari menuju masjid. ba'da sholat, ku intropeksi diri dan mohon ampun telah melalaikan hak Alloh.

Selesai sholat magrib, selesai pula motorku. aku pun kembali memacu kuda besiku sambil meminta perlindungan Alloh dari mogok dan segala macam halangan, ku juga minta agar segera sampai kampus. jam di tangan telah menunjukkan pul 18.25, padahal aku ujian pukul 18.30 sementara jarak kampusku masih lumayan jauh. sambil jalan ku coba refleksi diri. subhanalloh, betapa penyayangnya Rabb ku.untung saja Alloh menegurku dengan lembut, apa jadinya jika kelalaianku ini ditangguhkan hingga hari kiamat kelak. duh Alloh, sungguh ku tak sabar dan tak tahan akan siksa-MU.di sisi lain ku rasakan betapa ruginya aku, melalaikan apa yang seharusnya jadi prioritas hanya karena takut terlambat. padahal Alloh maha kuasa atas segalanya. dan aku lupa itu. padahal jika saja segera kutunaikan hak Alloh, mungkin motorku ga mogok dan ban ku ga bocor dan perjalanan ku lancar. mungkin kalau segera ku tunaikan hak Alloh aku ga akan dimarahi orang. mungkin jika segera ku sholat, aku ga akan hampir terpeleset depan orang ramai. astagfirullohaladzim, ampuni hamba duhai Alloh, kalau tidak karena penjagaan-MU mungkin aku sudah celaka ditabrak motor-motor dan truk besar itu, jika bukan karena panjagaan-MU mungkin aku sudah terpeleset dan bajuku kotor semua dan aku ga bisa ujian, jika saja bukan karena pertolongan-MU bisa saja tukang tambal ban itu tutup dan aku tak bisa melanjutkan perjalananku. duhai Rabbi, jika saja...jika saja...jika saja bukan karena -MU entah apa jadinya diri ini. hanya seonggok daging tak berguna. ya Alloh terimakasih kau beri aku hikmah dan pelajaran yang sangat dalam ini.

"dirintik hujan nan syahdu ini ya Rabb, ku yakin akan pertolongan-MU, ku yakin akan kemudahan yang KAU janjikan, dan itu semua membuat hati lebih tenang dan lega, tak ada kehawatiran meski aku telah nyata terlambat ujian, yang penting aku tidak melalaikan hak Alloh dan ku yakin Alloh pun akan memudahkan urusanku" bisik nuraniku menentramkan.

Benar saja, meski terlambat 30 menit, alhamdulillah aku bisa menyelesaikan soal-soal ujianku tak lebih dari 30 menit. dan sekali lagi, jika bukan karena pertolongan Alloh, bisa saja pengawas tak izinkan aku masuk karena terlalu terlambat, atau kalau tidak karena pertolongan Alloh bisa saja aku heng dan semua hafalanku kabur dan aku ga bisa jawab soal atau bisa saja jika tanpa pertolongan Alloh kejadian-kejadian buruk terjadi sehingga aku ga bisa ikut ujian. tapi tidak, itu semua tidak terjadi. Tuhan ku Maha Lembut dan Maha Baik, Ia tetap menolongku meski aku telah "nakal" pada-Nya..... 
Wahai diri ..........
Nikmat Tuhan mu yang manakah yang Kau dustakan? padahal kasih NYA begitu nyata
Nikmat Tuhan mu yang manakah yang kau dustakan? padahal pertolongan NYA begitu terasa
Nikmat Tuhan mu yang manakah yang kau dustakan? padahal kebaikan NYA begitu besar
Nikmat Tuhan mu yang manakah yang kau dustakan? padahal tanpa NYA apa jadinya engkau


2 comments:

Anonim mengatakan...

Subhanallah, uni...

Rima Aulia mengatakan...

Zahra....

subhanalloh, Zahra yang slalu hadir dalam tiap postingan ku.. jazakillah khoir ya non. semoga Alloh balas silaturahim yang kau berikan dengan nikmat-NYA. aamiin :)