Jumat, 23 Desember 2011

haru biru silaturahim

penghujung desember. mencoba meriview kejadian beberapa bulan terakhir di sepanjang tahun 2011.
banyak kisah yang terjadi ditahun ini, baik suka maupun duka. sukanya ditahun ini aku kembali bertemu dengan teman-teman lama yanng terpisah ruang dan waktu. semoga persahabatan yang pernah terjalin bisa terus terjaga aamiin. ditahun ini pula aku menemukan ruang baru dalam sebuah lingkaran ungu persahabatan. dunia semakin sempit rasanya. jarak yang memisahkan tak menghalangi kami tuk saling bersilaturahim dan menjalin persaudaraan. disini ku mengenal ukhuwah yang tak terbatas ruang, waktu, usia, budaya dan adat. aku belum pernah bertemu dengan mereka sekalipun. tapi entah mengapa keakraban dan kehangatan begitu kental terasa. seperti saudara yang telah lama saling kenal. semoga silaturahim ini terus terjalin.

tahun ini sepertinya tahun kehilangan untuk ku. inilah duka yang kurasakan. ditahun ini aku kehilangan dua orang yang punya pernah memberi makna hidup dan pembelajaran untuk ku. semoga kalian bahagia di "dunia" mu yang baru.
ditahun ini pula aku berpisah dengan orang yang kucintai karena ALLOH. ia melepaskan keluarga kecil kami dalam lingkaran ilmu pada seseorang yang katanya lebih baik. aku tau perpindahan dan roling adalah suatu keniscayaan dan dinamika yang pasti kami jalani, dan ini bukanlah yang pertama untukku. semenjak kutekuni dan ku tegaskan pada diri untuk memilih "jalan ini" sudah 6 kali peristiwa serupa kujalani. masih teramat lekat diingatan di penghujung 2007 ketika keluarga kecil ku di sudut kota Purwokerto harus ku tinggalkan karena kesempatan belajar telah selesai ku laksanakan. masih terngiang kata2 "selamat jalan cinta , selamat datang rindu" yang mengiringi kepergianku disertai senandung indah sebiru hari ini nya Edcaustic dan  peluk hangat saudari2 seiman yang kehangatanya masih terekam hingga kini.
baru selesai me-recovery diri pada lingkaran baru, ketika rasa sayang dan cinta itu teramat subur kurasakan, kini perpisahan kembali terjadi.sunatulloh memang, tapi sebagai manusia biasa yang merasa memiliki nya, aku sedih dan kehilangan ketika posisinya harus digantikan. terasa ada yang hilang dan ruang kosong di sudut hatiku. tapi ini sirkulasi yang harus ku hadapi. mungkin aku harus keluar dari zona nyaman untuk kembali luruskan niat dan hadapi hal baru demi proses perbaikan diri. teringat perkataan murabbi pertama di kampus, jadilah anak panah yang dilepaskan dari busur, walau siapapun pemanahnya asalkan ikhlas dihati tuk jumpa wajah Illahi Rabbi.........
yupz, harus tetap semangat jadi anak panah walau siapapun pemanahnya asalkan ikhlas di hati untuk jumpa wajah Illahi Rabbi, insya ALLOH kedepan lebih baik dan lingkaran kecil itu akan semakin terpatri...

2 comments:

Budhi Insan mengatakan...

jadilah anak panah yang dilepaskan dari busur, walau siapapun pemanahnya asalkan ikhlas dihati tuk jumpa wajah Illahi Rabbi..

Subhanallah.. kata2 yang manis..
jangan memandang siapa yang mengatakan, tapi pandanglah apa yang dikatakan, jika kita melihat figur maka akan terjerumus pada rasa taqlid buta, jika melihat apa yang disampaikan insya Allah akan bisa bersikap obyektif

Rima Aulia mengatakan...

kata2 itu terinspirasi dari syair Nasyid Tekad nya Izzis yang jadi mars KAMMI..

"jangan memandang siapa yang mengatakan, tapi pandanglah apa yang dikatakan, jika kita melihat figur maka akan terjerumus pada rasa taqlid buta, jika melihat apa yang disampaikan insya Allah akan bisa bersikap obyektif"

iya mas Insan, aku mencoba menanamkan demikian, tapi ketika hati telah terpaut dan perpisahan menguji ukhuwah, tak bisa ku bohongi rasa kehilangan dan adanya ruang kosong itu, mungkin perlu waktu untuk pengkondisian dan kembali menciptakan rasa yang serupa dengan siapapun pemanah itu agar lingkaran kami menjadi lingkaran yang muntijah. aamiin