Sabtu, 24 September 2011

ayah keringatmu beraroma syurga

Islamedia - Seorang ibu dengan bakti dan ketulusannya membesarkan anak - apalagi anak perempuan, berhak mendapatkan surga. "Barangsiapa yang mencukupi kebutuhan dan mendidik dua anak perempuan hingga mereka dewasa, maka dia akan datang pada hari kiamat nanti dalam keadaan aku dan dia (seperti ini),” dan beliau mengumpulkan jari jemarinya". (HR. Muslim no. 2631). Bukan itu saja, Rasulullah pun menyanjung para ibu seperti dalam hadits: "Bersungguh-sungguhlah dalam berbakti kepada ibumu, karena sesungguhnya surga itu berada di bawah kedua kakinya." (HR Imam Ahmad & Nasa'i). Hadits itu membuktikan betapa berharganya seorang ibu hingga surga bayarannya untuk orang yang berbakti padanya.

Begitulah keterhubungan seorang ibu dengan surga. Lalu, adakah keterhubungan seorang ayah dengan surga?

Ada peran yang cukup fital yang dimiliki seorang ayah dalam keluarganya. Peran yang tak kalah menantang dibanding peran yang dimiliki oleh seorang ibu. Peran yang sarat tekanan, harus dihadapi dengan tenaga, pikiran, dan mental. Bahkan pepatah begitu hebatnya menggambarkan peran ini dalam kata-kata: "Peras keringat, banting tulang."

Mencari nafkah. Itu lah peran yang dimiliki oleh seorang ayah. Sebagai kepala keluarga, seorang ayah punya tanggung menafkahi anggota keluarganya. Bahkan sebelum menjadi seorang ayah, seorang suami punya kewajiban menafkahi istrinya. Seperti itu peran utama seorang kepala keluarga. Lalu adakah hubungannya dengan surga?

Jawabannya, ada!!! Pada keringat seorang ayah, ada pengampunan yang Allah janjikan.

"Sesungguhnya di antara dosa-dosa itu, ada yang tidak dapat terhapus dengan puasa dan shalat”. Maka para sahabat pun bertanya: “Apakah yang dapat menghapusnya, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: ”Bersusah payah dalam mencari nafkah."" (HR. Bukhari)

Ada banyak hadits tentang keutamaan bekerja. Dan sudah seharusnya kerja keras dan profesional menjadi attribute seorang mukmin. Karena pada profesionalisme, ada kecintaan Allah swt di sana. “Sesungguhnya Allah mencintai jika seseorang melakukan suatu pekerjaan hendaknya dilakukannya secara itqon (profesional)”. HR Baihaqi dari Siti Aisyah ra.

Surga sudah selayaknya menjadi balasan bagi seorang ayah. Bila seorang ayah berada di kantor, maka ada tekanan yang dihadapinya dari berbagai penjuru. Tekanan target pekerjaan. Ini hanya sebuah tekanan normal, biasa ada dalam pekerjaan. Tapi biasanya ada pula tekanan lain seperti perilaku atasan yang kurang cocok dengan sang ayah, perilaku rekan kerja yang suka membuat gesekan ketidak-harmonisan, juga perilaku bawahan yang kurang sesuai harapan. Belum lagi bila pekerjaan yang didapat di kantor itu terasa over load. Tekanan seperti ini tidak akan diketahui dan dirasakan oleh seorang anak balita yang gemar bermain, atau anak remaja yang suka bersenang-senang, juga tak dirasakan oleh ibu di rumah walau sedang mengeluh karena anaknya rewel.

Tekanan lain bisa didapat dari susahnya transportasi ke kantor, hingga penghasilan yang dirasa kurang memadai buat keluarganya tercinta. Stressfull.

Bila sang ayah adalah seorang pengusaha, maka lebih hebat lagi tekanannya. Mungkin orang-orang banyak bercita-cita menjadi pengusaha karena melihat kesuksesannya, tapi jarang yang melihat kerja keras seorang pengusaha sebelum menggapai sukses. Kerja keras itu lah yang dihadapi seorang ayah.

Seorang pengusaha dihadapkan pada penghasilan yang tak tetap tiap bulannya. Yang penting memang tetap berpenghasilan. Seorang ayah pekerja kantoran bekerja dari pagi sampai sore. Kadang bekerja lembur. Tapi seorang pengusaha waktu kerjanya adalah 24 jam sehari. Dalam tidur, ia harus siap mendapat panggilan telepon dari pelanggannya. Hal yang susah dimengerti oleh anggota keluarga lain.

Namun ada ampunan Allah pada kesusah-payahan itu. Ada kecintaan Allah pada tekanan-tekanan itu. Rasulullah saw bersabda, ”Siapa saja pada malam hari bersusah payah dalam mencari rejeki yang halal, malam itu ia diampuni”. (HR. Ibnu Asakir dari Anas) Atau dalam hadits lain, ”Siapa saja pada sore hari bersusah payah dalam bekerja, maka sore itu ia diampuni”. (HR. Thabrani dan lbnu Abbas). Saat Rasulullah mencium tangan seorang sahabat yang melepuh karena bekerja, Rasulullah berkata, "Inilah tangan yang tak akan disentuh oleh api neraka."

Rasulullah saw juga bersabda, "Sesungguhnya Allah Ta‘ala suka melihat hamba-Nya bersusah payah dalam mencari rejeki yang halal”. (HR. Dailami). “Sesungguhnya Allah SWT sangat menyukai hamba-Nya yang Mukmin dan berusaha”. (HR. Thabrani dan Baihaqi dari lbnu ‘Umar)

Bahkan, bekerja keras mencari nafkah ini termasuk bagian dari jihad. ”Barangsiapa yang bekerja keras mencari nafkah untuk keluarganya, maka sama dengan pejuang dijaIan Allah ‘Azza Wa Jalla”. (HR. Ahmad)

Begitulah, menjadi orang tua berarti kita siap berjihad. Seorang ibu berjihad dalam rumahnya membesarkan anak-anaknya. Seorang ayah berjihad di medan usahanya.

Ayah, engkau terhubung dengan surga melalui kerja kerasmu. Maka bergembiralah!!!

Bersyukurlah saat engkau tidak mengetahui sesuatu
Karena hal itu memberimu kesempatan untuk belajar

Bersyukurlah atas masa-masa sulit yang kau hadapi
Karena disana ada kesempatan mengembangkan diri

Bersyukurlah atas keterbatasan yang engkau miliki
Karena hal itu memberimu kesempatan memperbaiki diri

Bersyukurlah atas setiap tantangan baru
Karena hal itu akan membangun kekuatan dan karaktermu

Bersyukurlah atas kesalahan yang kini kau sadari
Karena hal itu memberimu pelajaran berharga

Bersyukurlah ketika saat ini engkau lelah dan bosan
Karena engkau telah membuat sesuatu yang berarti

Mudah sekali untuk bersyukur atas hal-hal yang baik
Namun kehidupan yang bermakna adalah
ketika engkau mampu bersyukur atas kesulitan

Rasa syukur bisa mengubah hal negatif menjadi positif
Berusahalah mensyukuri kesulitan yang engkau hadapi
Sehingga kesulitan itu menjadi berkah bagimu........
(sebuah syair yg q temukan dalam suatu situs sosial )

yakinlah akan setiap hikmah terbaik dalam setiap liku kehidupan. yup, Sang Rabbul Izzati tak akan pernah menciptakan dan mengizinkan terjadinya sesuatu hanya dengan sia-sia, tanpa maksud, walau kejadian tersebut hanya sekedar gugurnya daun dari batangnya.
dan mungkin inilah salah satu hikmah diwajibkannya sholat bagi setiap muslim, seperti kata2 indahNYA pada sebuah kitab Maha Benar, "jadikanlah sholat dan sabar sebagai penolongmu".. dan lewat hal inilah aku menjadi kuat, keyakinanku semakin mengakar dan menghujam ke relung jiwaku, lewat hal ini lah ku temukan banyak makna dan hikmah dari setiap kejadian.
mencoba memandang sisi lain dari kehidupan, darisana q temui betapa indah cara ALLOH menegur q, begitu lembut dan tidak mendzolimi. sebuah teguran kasih sayang agar q kembali pada-NYA, bukan lewat azab yang menyiksa. semakin q serahkan semua, semakin q ikhlas dan ringan, semakin lapang kalbu ini dan semakin q yakin akan besarnya kasih sayang ALLOH

percaya dan prasangka

Bismillaahirrohmaanirrohiim...
Dengan menyebut namaMu wahai Alloh, Dzat awal tanpa ada yang mengawali,Dzat akhir tiada yang mengakhiri, Maha Pengasih tanpa pilih kasih, Sang Pemberi tanpa menunggu ada yang meminta, tak terlihat oleh mata, tak terlukiskan oleh bayangan orang yang membayangkan, yang tak pernah lupa tanpa ada yang harus mengingatkan, yang selalu sibuk tanpa harus merasa lelah, yang terus terjaga tanpa pernah serang kantuk. yang Maha Terpuji tanpa harus ada yang memuji, namun ijinkanlah hamba berkata: segala puji hanya bagiMu, yang SATU tanpa ada sekutu.segala puji hanya bagiMU wahai Tuhan penguasa alam raya

Alloh, Kau sudah tahu tanpa harus kuberi tahu, tanpa aku harus bersaksi, bahkan Engkau tahu apa yang berada di balik tulisan ini, di hati penulisnya. Jujurkah? Bohongkah? Tuluskah? Riya’kah? Tapi sudahlah, apa yang tersembunyi, biar Engkau saja yang mengurusnya..dan akupun yakin Engkau pasti tahu bahwa betapa sulitnya aku menuliskan kalimat-kalimat ini. Butuh waktu lama baru aku bisa menyadarinya dan akhirnya aku bisa menuliskannya, saat ini...yah saat ini, saat tenang tanpa gangguan. Mungkin terlalu lama, tapi tak apalah terlambat, dari pada aku tidak pernah menyadarinya sama sekali. Perjalanan ini, jalan panjang yang melelahkan, melewati proses berpikir dan mencari yang tak tentu arah. ku turuti kemana kaki ku melangkah. Hanya melangkah, terus melangkah, sejauh yang aku bisa. Tak terhitung sudah berapa banyak salah dan lupa. Tak terhingga sudah berapa banyak dosa dan berkali-kali jatuh ke lubang yang sama. Sakit. Tapi semua syarat akan hikmah. Aku tahu perjalanan ini belum selesai. Proses ini masih harus ku lalui. Masih panjang atau sebentar lagi, entahlah.... aku tidak pernah tahu. Tapi sebelum kuakhiri, aku ingin mengatakan ini. Sangat ingin. Bahwa aku percaya, sungguh-sungguh percaya, pada semua yang datang dariMu, tak ada sedikitpun keraguan akan semua kebenaran yang Kau sampaikan, melalui rosul-rosulMu. Aku bersaksi, sungguh-sungguh bersaksi, bahwa Kau adalah satu-satunya Tuhanku dan Tuhan semua makhluk dan benda diseluruh langit dan jagat raya.

o0o

Aku ingin bilang, kalau kepercayaanku padaNya tanpa syarat harus ada penyebab. Karena terkadang, kita tak membutuhkan banyak alasan untuk percaya. Kau tahu kenapa? Karena aku percaya, bahwa perasaan cinta, rindu, cemas, harap, takut, semua rasa, ada yang menanamkannya di hati kita. Pun dengan percaya, ada yang menaruhnya di bilik hati kita. Mungkin kau harus berusaha dulu untuk dapat percaya, mengumpulkan semua bukti dan alasan untuk benar-benar bisa percaya, perlu berpikir dan merenung dalam waktu yang cukup lama baru bisa percaya. Tapi tahukah kau bahwa percaya itu karunia? Tak peduli seberapa keras usahamu, tapi Dia berkehendak meletakkannya di jiwa-jiwa pilihanNya. Pada siapa? Kenapa? Kita tidak pernah tahu.

jika saja tak Kau anugrahi iman melekat dalam hati ini, entahlah, kaget....syok...dan hampir tak percaya, yah...itulah yang kurasakan kini. antara nyata dan mimpi. sejati dan maya. tapi realita bicara seperti itu. begitu banyak kisah yang terjadi hingga akhirnya aku sampai pada titik ini Benar kata sahabat ku, terkadang qt harus bertemu orang yang salah untuk bertemu orang yang benar, bertemu hal yang salah untuk mendapatkan hal yang benar, dan salah2 lainnya sebelum kebenaran2 datang. maha suci Engkau ya Rabb yang telah melindungi ku dari hal yang salah

Tak peduli dengan semua omongan orang, tak peduli dengan semua vonis yang orang alamatkan padaku atau teori apapun yang menghakimiku, karena aku lebih percaya pada irodahNya. Bahwa tak ada sesuatu pun yang bisa menghalangi kehendakNya.sekalipun daun yang jatuh ke bumi ini, pastilah dengan kehendak dan izinNYA. Bahwa semua terjadi karena Dia memang ingin itu terjadi. Semua begitu karena Dia memang ingin begitu. Tak peduli dengan semua kerumitan rumus, kerasionalan logika, kemajuan teknologi, semua kecanggihan dan kepintaran otak manusia yang menemukannya, aku hanya percaya bahwa Alloh sempurna dengan ketiada taraan ilmuNya.Dan akupun percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi pada ssetiap hamba, pastilah syarat akan hikmah dan pelajaran bagi orang2 yang berfikir sebagaimana surat cintaMU mengajarkanku.

Dan akupun juga percaya, begitu juga dengan semua peristiwa yang terjadi dalam hidupku adalah tarbiyah yang Dia ajarkan untuk ku. Setiap kejadian yang menyertai jalan kehidupanku adalah tanda2 yang harus aku pecahkan. Itu sinyal bahwa Alloh ingin memberi tahu sesuatu. Jika tanda2  itu tidak sesuai dengan apa yang aku harapkan, maka aku percaya bahwa tanda2 itu bukannya salah, tanda2 itulah yang akan mengantarkan ku pada sesuatu yang lebih baik lagi, yang akan menunjukkan jalan ke taqdir ku yang sebenarnya. Begitu seterusnya. Sampai Alloh menghendaki sesuatu itu benar-benar terjadi, pada ku. Tak ada yang salah. Alloh tidak pernah mendzolimi hambaNya. Namun, tak semua tanda bisa ku baca. karena aku memiliki keterbatasan dalam mengambil hikmah.
dan hal itulah yang terus ku percayai dan ku yakini. banyak hikmah dan pelajaran tersebar dalam setiap lini kehidupanku. atas semua peristiwa yang menyapaku, atas semua kecewa yang menghinggapiku, atas semua rasa sakit yang menerpaku, atas semua luka yang menderaku begitupun atas semua kebahagiaan yang mengiringiku dan kasih sayang yang melimpahiku. beribu syukur terucap padaMU, semakin nyata dan terbukti bahwa Engkau sayang padaku, bahwa Engkau selalu menjagaku dari kejahatan, kemaksiatan, dan kerugian  lahir batin. dan kini aku semakin percaya dengan segala FirmanMU dengan segala janjiMU jika semua itu adalah yang terbaik untuk ku.
Kau tegur aku dengan begitu lembut, Kau sapa aku dengan begitu halus dan KAu ajari aku dengan begitu sabar hingga aku mengerti dan hingga aku sadar. Kau ajarkan bagaimana untuk tetap menampilkan sikap terbaik sekalipun pada orang2 yang telah menyakitiku, Kau ajarkan bagaimana untuk tetap bertabayun ditengah kepungan prasangka buruk, Kau ajarkan kesabaran dalam mencari solusi di tengah segala kesulitan. kau ajarkan untuk tetap adil dan bijak walaupun pada orang2 yang menzolimiku. ALLOH begitu banyak ilmu yang telah Kau ajarkan padaku. berjuta syukurkupun tak cukup untuk menandingi ilmu yang Kau beri. terimakasih duhai Rabbi, terimakasih Engkau telah membuka segala yang tersembunyi tepat pada waktunya hingga akupun terselamatkan dari kerugian.

Aku semakin percaya, Alloh tidak akan pernah menyia-nyiakan kepercayaanku padaNya. Percaya pada setiap tanda yang dikirimkanNya, percaya pada jalan yang dipilihkanNya, percaya pada keindahan dan keluarbiasaan taqdirNya.dan akupun akan semakin terus percaya untuk selalu berhusnudzon padaMU duhai Sang pemilik kehidupan dan penggenggam nyawaku.

Aku selalu percaya. Hanya ingin selalu percaya.

Semua yang telah, sedang, dan akan terjadi adalah yang terbaik dari Alloh untuk setiap hambaNya. Tidak hanya untuk manusia, tapi untuk semua makhlukNya: yang di langit, yang bernafas di air, yang berjalan di atas bumi, dan merayap di dalam tanah. Percaya selalu melahirkan semangat untuk tetap bertahan, dan melakukan yang terbaik. Seperti iman yang memunculkan ghiroh untuk tetap berjuang, dan menggantungkan segalanya pada sang Khalik.

Dan dari kepercayaan itu, muncullah sebuah konklusi, bahwa...

Semakin keras aku berpikir, semakin membuktikan betapa bodohnya aku. Semakin rumit aku merangkai rumusan, semakin menunjukkan betapa sederhananya hidup. Semakin lelah aku mencari, semakin percaya diri ini, bahwa Alloh adalah SATU yang menguasai hidup dan matiku. PadaNya, kuserahkan jiwa, raga, akal, hati, pikiran dan perasaan, untuk sepenuhnya Dia kendalikan.

Bismillaahi tawakkaltu ‘alallooh... laa hawla wa laa quwwata illaa billaah
hasbunalloh wani'mal wakil ni'mal maula wani'mal nasir.............

istimewa

Bismillaah....


***

Kadang, ada saat-saat dalam hidup, ketika kau merasa sangat menyesal. Menyesal, karena semua terlewati tanpa makna, tanpa kesan. Ada juga saat-saat dalam hidup ketika kau merasa bersalah, merasa sakit, merasa kurang, merasa apa yang telah terjadi tidak seperti yang kau harapkan. Ada pula saat-saat dalam hidup ketika kau harus sendiri, menunggu, dan saat itu, waktu akan terasa berjalan sangat lamban bagimu. Tapi ada juga saat-saat dalam hidup, ketika kau bisa tersenyum ceria, tertawa lepas, hati yang luas, bahagia, dan kau pun berharap saat itu dapat berlangsung lebih lama. Itulah hidup. Rutinitas dan peristiwa yang terus berulang-ulang, bagi sebagian orang, mungkin akan terasa amat membosankan.

Hari-hari yang kau lewati, waktu-waktu yang kau lalui, mungkin terkesan sama. Orang-orang yang kau jumpai, mungkin itu-itu saja. Kegiatan yang kau lakukan mungkin juga terasa biasa-biasa saja. Tapi tahukah, apa yang bisa membuatnya menjadi istimewa? Kau. Ya. Hanya kau yang bisa membuatnya menjadi istimewa. Kemampuan untuk menjadikannya istimewa, bagimu, juga bagi orang-orang di sekelilingmu. Mulailah merasakan keistimewaan itu dari dalam dirimu. Kau adalah istimewa. Orang-orang di sekitarmu adalah istimewa. Setiap kegiatanmu adalah istimewa. Semua istimewa. Walaupun orang lain memandangnya biasa, sangat sederhana. Tapi kau memiliki penglihatan yang istimewa. Pendengaranmu istimewa. Ucapanmu istimewa. Pikiranmu istimewa. Perasaanmu istimewa. Itulah, yang bisa membuat apapun di sekelilingmu menjadi begitu istimewa.

Kemampuan itu, kemampuan untuk menjadikan segalanya istimewa, hanya diberikan Alloh sang maha istimewa pada jiwa-jiwa yang istimewa. Hidup hanya sebentar, jadikanlah istimewa.

Ah, haruskah semua menjadi istimewa? Perlukah? Untuk apa?

Agar kau bisa berkata begini:

“Terima kasih ya Alloh, aku sudah cukup bahagia...”

Ya. Agar kau bisa bersyukur, bahwa kau telah bahagia...

Bukankah, bisa bersyukur dan merasa bahagia itu istimewa?

Kamis, 22 September 2011

sekilas tentang gula



Gula pasir, gula batu, dan gula merah adalah makanan yang manis dan disukai banyak orang. Walau pun sama-sama manis, tetapi ketiga jenis gula di atas dapat memberikan dampak yang berbeda untuk kesehatan tubuh dan organ pankreas kita. Gula merupakan zat karbohidrat yang merupakan makanan untuk elemen kedua, yaitu elemen Air. Organ tubuh pada elemen Air yang memproses gula menjadi energi adalah pankreas.

Ketika kita memakan makanan yang mengandung karbohidrat, karbohidrat akan diubah dahulu menjadi gula darah. Selanjutnya pankreas perlu menghasilkan insulin untuk mengubah gula darah menjadi energi. Saya akan menggunakan Indeks Lelah Pankreas atau tubuh untuk mengukur dampaknya. Sebagai referensi, pankreas dan tubuh akan merasa lelah bila Indeks Lelah bernilai +3 atau lebih besar. Indeks Lelah ini diukur dengan menggunakan metoda Energi 5 Elemen.


Gula Pasir:

Gula pasir merupakan makanan yang paling sering digunakan dalam makanan dan minuman sehari-hari. Kopi dan teh rasanya pasti kurang nikmat tanpa gula. Demikian pula pada minuman ringan atau jus, pasti umumnya menggunakan gula pasir.

Tetapi ternyata gula pasir mempunyai dampak yang kurang baik bagi kesehatan pankreas dan tubuh. Gula pasir merupakan karbohidrat sederhana yang sulit dicerna dan diubah menjadi energi. Untuk mengubah gula pasir menjadi gula darah, tubuh hanya memerlukan waktu 3 menit. Tetapi untuk mengubah gula darah menjadi energi yang dapat disimpan dalam otot, pankreas memerlukan waktu kira-kira 140 menit. Selain itu, Indeks Lelah pankreas mencapai nilai +5. Nilai ini berlalu untuk 1/2 sendok gula atau 1 sendok gula. Dengan demikian, mengolah gula pasir menjadi energi merupakan pekerjaan yang sangat melelahkan bagi pankreas. Pankreas yang normal hanya mampu mengubah 1/2 sendok makan gula pasir menjadi energi setiap hari. Berat 1/2 sendok makan gula pasir kira-kira 5 gram. Bila kita mengkonsumsi lebih dari 1/2 sendok gula, maka sisanya akan menjadi gula darah dan lemak tubuh. Akibatnya adalah orang menjadi bertambah gemuk, dan lama-kelamaan akan menderita diabetes. Dengan demikian, gula pasir merupakan makanan yang tidak sehat.


Gula Batu:

Bagi pankreas dan tubuh, gula batu mempunyai efek yang berbeda dengan gula pasir. Untuk mengkonversi gula batu menjadi gula darah, membutuhkan waktu yang sama, yaitu 3 menit. Untuk mengubah gula darah menjadi energi, juga dibutuhkan waktu 3 menit.

Indeks Lelah pankreas juga jauh lebih rendah, yaitu +0,0005! Ini berarti lebih rendah 10.000 x dari gula pasir! Pankreas hampir tidak merasa lelah mengkonversi gula batu menjadi energi. Ini berarti gula batu masih merupakan karbohidrat kompleks yang sehat. Dengan demikian, gula batu merupakan makanan yang jauh lebih sehat dari gula pasir. Pankreas yang normal mampu mengkonversi 6 sendok makan gula batu menjadi energi setiap hari atau kira-kira 60 gram.


Gula Merah:

Gula merah juga mempunyai efek yang berbeda dengan gula pasir. Untuk mengkonversi gula merah menjadi gula darah di dalam tubuh, dibutuhkan waktu yang relatif sama, yaitu 3 menit. Selanjutnya, untuk mengubah gula darah menjadi energi, juga dibutuhkan waktu yang singkat, yaitu 3 menit juga.

Indeks Lelah pankreas dalam menghasilkan insulin untuk mengubah gula darah menjadi energi +0,00005! Ternyata lebih rendah kira-kira 10 x dari gula batu! Ini berarti gula merah masih merupakan karbohidrat kompleks yang sehat. Dengan demikian, gula merah termasuk dalam makanan sehat. Pankreas mampu mengkonversi 9 sendok makan gula merah menjadi energi setiap hari atau kira-kira 90 gram. Indeks Manfaat:

Dengan menggunakan metoda Energi 5 Elemen diperoleh Indeks Manfaat terhadap pankreas dari ketiga jenis gula di atas. Gula pasir menghasilkan nilai negatif, baik bagi tubuh maupun bagi pankreas, yang berarti merugikan bagi kesehatan. Gula batu dan gula merah memberikan hasil positif bagi tubuh dan pankreas, yang berarti bermanfaat bagi kesehatan.

* Gula pasir: Indeks Manfaat terhadap tubuh = -15, terhadap pankreas = -5. * Gula batu: Indeks Manfaat terhadap tubuh = +5, terhadap pankreas = +3. * Gula merah: Indeks Manfaat terhadap tubuh = +5, terhadap pankreas = +3.

Agar pankreas tidak kelelahan dan tetap sehat, sebaiknya kita lebih banyak mengkonsumsi gula merah dan gula batu yang masih merupakan karbohidrat kompleks yang sehat. Dengan mengkonsumsi banyak gula pasir yang merupakan karbohidrat sederhana yang tidak sehat, pankreas akan cepat lelah dan akibatnya akan sakit dan selanjutnya rusak. Selain itu juga akan menyebabkan kegemukan dan diabetes. Selain itu, sebaiknya jangan mengkonsumsi gula secara berlebihan, sekalipun gula merah maupun gula batu, karena pankreas juga mempunyai batas kemampuan untuk mengkonversi gula menjadi energi.

Oleh: Aleysius H. Gondosari

Sumber: http://www.5elemen.com/energi-5-elemen-gula-pasir-gula-batu-dan-gula-merah/comment-page-1#comment-3023
http://www.sehatsetiaphari.com/tag/gula-pasir